GLOBALMEDAN.COM, MEDAN
Pagi itu Iyan Siregar (17), salah seorang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak ( LPKA) Kelas I Medan merasa bangga saat memberikan edukasi mengeni kesehatan kepada sesama anak didik pemasyarakatan (andikpas) lainnya.
Bagaimana tidak, pasca terpilih 1 dari 15 andikpas lainnya untuk mengikuti pelatihan sebagai kader posyandu remaja gamers (generasi milenial responsif dan peduli sosial) LPKA Kelas I Medan 2021, Iyan diminta menjelaskan tentang pentingnya menjaga kesehatan, terlebih di masa pandemi ini.
Sebagaimana hasil pelatihan yang telah diterimanya selama tiga hari dari para instruktur, Iyan mengajak para andikpas agar selalu menerapkan disiplin protolol kesehatan (prokes) apalagi di masa Covid-19 yang belum juga berakhir. Karena menurut remaja pria ini masih ada andikpas yang kurang disiplin menerapkan prokes dalam aktivitas sehari-hari di lapas ini, seperti dalam hal pemakaian masker.
“Saya harus menyampaikan dan mengajak sambil seloroh atau guyon untuk selalu tetap menjaga prokes . Sebab jika tertular virus Covid-19 yang bisa mematikan itu, bukan saja membahayan diri sendiri tetapi juga mengancam kepada andikpas lainnya,” kata Iyan saat disambangi di LPKA Kelas I Medan, Sabtu (20/11).
Iyan juga mengatakan, jika selalu disiplin menerapkan prokes secara ketat dengan menggunakan masker yang benar, tidak asal nempel di dagu apalagi saat di ruang publik dan menjaga jarak serta mencuci tangan secara rutin dengan sabun, hal itu setidaknya bisa sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19.
“Ada suka dan duka yang saya alami saat mengedukasi tentang kesehatan kepada sesama teman di lapas ini. Bahkan saya sempat disindir sok seperti dokter. Namun saya tetap semangat dan sabar karena memang dari awal saat pelatihan sudah diingatkan instruktur akan mendapat perlakuan demikian. Jadi demi menjaga kesehatan bersama, saya terus gigih mengingatkan untuk selalu jaga prokes, ” kata Iyan.
Menurut Iyan, dipercaya sebagai kader posyandu remaja gamers selain merupakan suatu kesempatan dan kebanggaan pada dirinya yang merupakan andikpas yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba karena ajakan teman juga tantangan untuk mengaplikasikan pelatihan baik di dalam lapas maupun di masyarakat nantinya setelah keluar menjalani hukuman.
Pelatihan ketrampilan dan edukasi kesehatan yang diberikan kepada kader posyandu remaja di LPKA Kelas I Medan ini merupakan kerjasama dengan Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan.
Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes menyebutkan pelatihan ini tujuannya untuk memberdayakan anak didik di sini dengan melibatkan mereka sebagai kader posyandu.
“ Kita memberikan materi bagaimana mereka jadi agen kesehatan yang bisa berbagi pengetahuan tentang kesehatan termasuk bagaimana pencegahan dan penularan Covid-19,” kata Dr Ivan.
Menurut Ivan, peda pelatihan ini bagaimana anak didik pemasyarakatan ini bisa melakukan pelayanan kesehatan secara mandiri baik berguna untuk dirinya sendiri maupun rekan-rekannya sesama andikpas lainnya.
Pealtihan ini mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kanwil Kemenkumham Sumut) yang diwakilkan Plt Kepala Divisi Pemasyarakatan, Erwedi Supriyatno .
Menurut Kakanwil Kemenkumham Sumut pelatihan ini bisa sangat bermanfaat bagi para andikpas jika suatu saat membutuhkan bantuan kesehatan bagi mereka di dalam lapas dan diemplementasikan ke masyarakat . (swisma)