Debat Publik Pertama Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Bahas Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat
MEDAN – Debat Publik Pertama Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Sagala.
Digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut), di Hotel Gren Mercure Medan, berjalan seru. Kedua Kandidat Paslon saling serang dalam penyampaian Visi dan Misi, Rabu (30/10/2024) malam.
Debat publik dibuka Ketua KPU Sumut Agus Arifin didampingi seluruh Komisioner KPU Sumut diantaranya El Suhaimi, Frendianus Joni Rahmat Zebua, Kotaris Banurea, Raja Ahad Damanik, Robby Effendy dan Sitori Mendrofa.
Dalam sambutannya Agus Arifin mengatakan, Debat Publik pertama ini, KPU Sumut mengusung tema “Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat”.
Sebagaimana diketahui, saat ini debat publik ini dilaksanakan dalam suasana kampanye yang dimulai pada tanggal 25 September 2024 s/d 23 November 2024.
Namun, KPU Sumut sesuai agenda yang telah ditetapkan, akan terus melaksanakan debat publik ke 2 pada tanggal 6 November dan terakhir pada tanggal 13 November 2024.
“KPU Sumut berusaha secara maksimal menggelar kegiatan ini dengan baik,lancar,aman damai, tenang, kondusif dan kemudian gembira. Tentu KPU Provinsi Sumut yang sudah pasti berharap, kesempatan ini dapat dimanfaatin calon pemimpin kita untuk bisa memberikan visi misi, ide dan gagasan untuk masyarakat Sumut yang berjumlah 10,7 juta lebih dapat percaya dan memilih. Dan ini juga bagian pendidikan politik Sumut serta refrensi untuk memilih pada tanggal 27 November 2024,” ujarnya.
Pada kesempatan pertama penyampaian visi dan misi diberikan kepada Paslon no 1 Bobby dan Surya. Pada sesi ini, Bobby mengatakan, Sumut adalah provinsi terbesar ke 4 di Indonesia secara jumlah kependudukan. Namun, dari jumlah penduduk yang banyak ini, masih sulit masyarakat Sumut untuk mendapatkan akses kesehatan.
“Kami keliling ke titik-titik di seluruh daerah di Sumut ini, masih banyak yang mengeluh tentang akses kesehatan, akses pendidikan SMA/SMK dan juga kami temui para petani, nelayan, ibu rumah tangga, mengeluh anaknya masih dikenakan kutipan. Ini tentunya sangat meresahkan di provinsi besar yang namanya Sumatera Utara. oleh karena itu, kami hadir Bobby-Surya memastikan bila kami diberikan amanah, masa dua tahun kepemimpinan kami, masyarakat Sumut dengan mudah mendapatkan akses-akses tersebut dan akan ada lagi kutipan-kutipan. Jangan ada lagi sekolah di Sumut ini yang listriknya tidak ada,” ucap Bobby.
Sedangkan Calon Wakil Gubernur pasangan Bobby, Surya menambahkan akan menambah bantuan sosial-bantuan sosial dan bahan pokok yang terjangkau haraganya, peningkatan pendapatan melalui penyedian lapangan kerja atas permodalan, peningkatan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan hidup. Memastikan memberikan peralatan-peralatan yang dibutuhkan.
Sementara itu, Calon Gubernur Edy Rahmayadi dalam penyampaian Visi Misi nya mengatakan, menrawat Sumatera Utara, sama mencintai bangsa ini. Ikhtiar dan usaha kami hanya menunaikan tugas, menunaikan yang belum terselesaikan.
“Kami yakin, rakyat Sumatera Utara, menunggu kami untuk membesarkan Sumatera Utara yang bermartabat. Pada malam ini kami menyampaikan take line “Membangun Desa, Menata kota”, dengan visi, membangun Sumatera Utara yang rukun, Maju dan Berkelanjutan,” tegas Edy.
Lanjut Edy, membangun Sumatera Utara, menjadikan provinsi yang unggul, mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM), ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pengelolaan provinsi dan secara bersama-sama untuk membesarkan dan menjaga dalam rangka memajukan keseluruhan pembangunan tersebut di semua sektor. Sumut memiliki, Geografi, Demografi dan kondisi sosial Ideologi.
Dan ketiga, pembangunan Sumatera Utara memperhatikan Lingkungan dan Sumber Daya Alam (SDA). Sehingga, Memastikan Manfaat berkelanjutan dari generasi sekarang, sampai pada generasi yang akan datang.
“Dari tiga visi ini, kami menggantungkan 5 misi yang pertama adalah mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas mengembangkan ilmu ekonomi inklusif dan berkelanjutan yang ketiga menata kelola pemerintahan,” terang Edy Rahmayadi yang terputus penjelasannya dikarenakan kehabisan waktu yang diberikan oleh moderator. (bsk)