Ketua Aptisi terpilih foto bersama dengan Ketua Aptisi Pusat dan Ketua Aptisi Sumut periode 2017-2021 serta pengurus Aptisi lainnya
GLOBALMEDAN.COM, MEDAN
Kepemimpinan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah I Sumatera Utara yang baru terpilih diharapkan mampu mendorong perguruan tinggi menggunakan konsep Learning Management System (LMS) yang berbasis digital.
Harapan itu dikemukakan Ketua Umum Aptisi Pusat Dr Ir H M Budi Djatmiko pada Musyawarah Wilayah ke-6 Aptisi Wilayah I Sumatera Utara di Hotel Madani Medan, Jumat (12/11/2021).
Pada muswil Aptisi Sumut itu
Dr H Muhammad Isa Indrawan terpilih sebagai Ketua Aptisi Sumut periode 2021-2025 secara musyawarah dan mufakat karena merupakan calon tunggal.
Pada Muswil itu Budi Djatmiko
berharap kepemimpinan Aptisi Sumut yang baru ini harus lebih progresif dan agresif. Ini lantaran menurutnya proses pendidikan tinggi, khususnya di masa mendatang sangat berbeda nantinya.
Diungkapkannya, hiflex learning menjadikan kampus-kampus berbasis tembok runtuh, berganti dengan pengajaran berbasis virtual reality.
Ia memperkirakan dosen akan berkurang hingga 70 persen. Hanya 30 persen di 2035 dosen-dosen yang bisa mengikuti pengajaran berbasis artificial intelligent (AI).
Disini diperlukan kampus-kampus berbasis cloud (awan). Jadi, kampus sekarang sudah tidak lagi waktunya membangun tembok, tapi bergeser membangun IT ataupun membangun learning management system.
“Aptisi sekarang sedang membangun itu. Desember 2021 atau Januari 2022 nanti Aptisi akan sebarkan konsep-konsep itu agar perguruan tinggi bisa menggunakan konsep learning management system. Jadi, saya berharap ketua Aptisi Sumut yang terpilih ini bisa mendorong perguruan tinggi untuk menjalankannya,” tuturnya.
Ia pun meminta seluruh perguruan tinggi swasta yang bernaung di bawah Aptisi Sumut saling dukung dan bersatu.
Ketua Aptisi Pusat Dr Ir H M Budi Djatmiko saat menerima cinderamata dari Ketua Aptisi Sumut periode 2017-2021 Dr Bahdin Nur Tanjung SE MM
Pada kesempatan itu, ia sedikit mengkritisi pelayanan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumut yang menurutnya sebagian besar masih ‘katrok’.
Ia melihat pelayanan LLDikti Sumut masih sangat konvensional, padahal LLDikti di wilayah lain, seperti Palembang sudah digitalisasi.
Sementara itu Kepala LLDikti Sumut Prof Ibnu Hajar Damanik mengatakan, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di era 4.0 ini menghadapi tantangan dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Untuk itu diperlukan akselerasi dan kolaborasi dalam melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Teknologi informasi dan digital menjadi salah satu upaya menghasilkan SDM unggul serta perlunya dilaksanakan transformasi perguruan tinggi dan meningkatkan lulusan generasi abad 21,” kata Ibnu
Menurut Ibnu, program MBKM yang digalakkan Kemendikbud Ristek itu merupakan suatu kebutuhan penting untuk menghasilkan SDM unggul. Sebab pada implementasi MBKM tersebut memberlakukan pembelajaran magang bagi para mahasiswa.
Ibnu juga menyebutkan PTS saat ini
menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai PTS unggul. Tantangan itu antara lain tren dunia kerja menjadi acuan dalam layanan pembelajaran untuk menyiapkan SDM unggul, professional dan berkarakter.
“Hadirnya teknologi informasi dan digital juga menjadi tantangan SDM kita. Hal itu seiring dunia semakin bergerak dinamis dari segi ruang dan waktu atau borderless word,” katanya
Tantangan lainnya adalah sosok lulusan masa depan yang menurut Ibnu selain kemampuan bidang ilmu, lulusan perlu dipersiapkan dengan berbagai literasi untuk menyongsong abad 21.
Ibnu juga mengingatkan agar pihak yayasan cepat tanggap dengan kebutuhan dan perkembangan akademik perguruan tinggginya. Sebab untuk mencapai PTS ungggul itu dibutuhkan transformasi sistem layanan kurikulum/akademik, pola perkuliahan, praktikum, pembinaan mutu dosen, pembinaan kreativitas dan inovasi mahasiswa.
Menurutnya inovasi diperlukan untuk orientasi output program terobosan untuk masyarakat, DUDI, Pemkab/Pemko, penguatan kemandirian pangan, energy, UMKM dan mutu sekolah.
Sementara itu tata kelola juga menjadi salah satu hal penting untuk mencapai PTS unggul. Karenanya perlu memperhatikan key performance indicator (IKU), proporsi alokasi anggaran, sinergi dan kolaborasi antar PTS serta adanya sistim penjaminan mutu baik dan benar, berkelanjutan, menjaga dan meningkatkan mutu.
Sementara Ketua Aptisi Sumut terpilih yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris, Dr H Muhammad Isa Indrawan SE MM menyatakan siap mengemban kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Ia juga mengungkapkan hampir dua tahun pandemi Covid-19 membuat pertemuan tatap muka tak dapat dilaksanakan.
“Acara ini membawa suasana tersendiri, berkumpulnya para pimpinan perguruan tinggi yang masing-masing membawa cerita suka duka yang dihadapi selama pandemi. Namun, kita harus terus berbuat untuk insan pendidikan tinggi di Sumut,” ujarnya.
Menurutnya, hasil dari Muswil ini dapat menjadi program dan langkah staregis dengan komando dari LLDikti Sumut.
Sedangkan Ketua Panitia Diding Kusnady SPd MM menyebutkan Muswil diawali dengan dialog dalam bentuk paralel diskusi.
Dalam dialog pra Muswil membahas pengembangan PTS. Ia mengatakan, paralel diskusi sebagai rangkaian dari Muswil ke-6 ini membahas situasi dan kondisi perguruan tinggi di Sumut. Menurutnya, istilah dan regulasi baru yang muncul serta bagaimana implementasinya bagi lulusan perguruan tinggi ke depan bisa didiskusikan bersama pada muswil ini. ( swisma)