MEDAN– Upaya pengembangan karakter dan prestasi pembelajar madrasah terus dilakukan sebagai bagian integral dari proses pembelajaran bermakna.
“Setiap pembelajar madrasah harus memiliki sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, dan semangat belajar yang tinggi,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara H Ahmad Qosbi S.Ag MM, Kamis (26/9/2024)
Hal itu diungkapkan Qosbi dalam sambutannya dibacakan Ketua Tim Humas Data dan Informasi (HDI) H. Mulia Banurea ketika membuka acara bertema Menggapai Prestasi Madrasah di Hotel Syariah Grand Jamee, Jalan Gagak Hitam Medan.
Menurutnya, kemampuan berkompetisi dan kesiapan mereka untuk unjuk gigi di setiap kompetisi maupun olimpiade di tingkat nasional maupun internasional semakin baik.
Pada kegiatan itu menghadirkan Katim Kurikulum Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumut Nursyamsiah MA sebagai pemateri.
Kakanwil menyebut acara ini sangat penting untuk menyampaikan berbagai prestasi yang telah diraih madrasah di Sumatera Utara.
Selain itu juga sebagai evaluasi untuk perbaikan ke depan menuju madrasah di Sumatera Utara yang mandiri dan berprestasi.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan memiliki fokus pada pengembangan karakter siswa, selain diberikan pendidikan agama yang kuat, siswa juga mendapat pendidikan umum setara dengan sekolah lainnya.
Dia menyebut pembangunan karakter yang kuat merupakan hal penting dalam pendidikan.
“Itu karena karakter yang kuat akan membantu siswa untuk menghadapi berbagai macam tantangan masa depan, baik dalam dunia pendidikan maupun di kehidupan sosial dan profesional,” katanya.
Menurutnya, selain pembangunan karakter, hal yang tidak kalah penting adalah prestasi siswa yang merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran di madrasah.
Setiap siswa diajarkan untuk berkompetisi dengan diri sendiri dan berusaha menjadi yang terbaik, bukan sekadar untuk mengalahkan orang lain.
Dia meyakini hal itu membantu siswa mengembangkan diri agar menjadi pribadi yang mandiri.
Diakuinya, optimisme pembelajar madrasah mulai terasa saat ini. Itu terlihat jelas melalui prestasi yang ditorehkan tidak hanya pada bidang akademik semata, melainkan juga meliputi prestasi bidang non akademik, seperti olahraga, kesenian, keagamaan, teknologi, dan bidang sosial.
Banurea juga menuturkan, madrasah adalah bagian dari sejarah peradaban Islam dalam mencetak generasi madani.
Madrasah adalah bagian dari sejarah peradapan Islam yang mengajarkan keseimbangan antara fikir (nalar) dan zikir (moral spiritual).
Pemateri acara tersebut, Nursyamsiah menyebut prestasi peserta didik madrasah merupakan hal yang penting.
Itu karena produk suatu sekolah yang paling sering dan umum menjadi sorotan adalah prestasi yang didapatkan peserta didik, baik d ibidang akademi dan non akedemi. (swisma)