10 Oktober 2024 / 02:34 WIB

Februari 2022, Ekspor dan Impor Sumut Turun 

GLOBALMEDAN.COM, MEDAN-Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada Februari 2022 mengalami penurunan dibandingkan Januari 2022, yaitu dari US$956,41 juta menjadi US$885,40 juta atau turun sebesar 7,43 persen.

“Bila dibandingkan dengan Februari 2021, ekspor Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 19,75 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Sumut Nurul Hasanudin SST M Stat, Sabtu (2/4/2022).

Diaebutkannya, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumatera Utara pada Februari 2022 terhadap Januari 2022 adalah golongan ampas/sisa industri makanan sebesar US$10,07 juta (25,81%).

Sedangkan ekspor ke Tiongkok pada Februari 2022 merupakan yang terbesar yaitu US$125,09 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$77,00 juta dan Rusia sebesar US$56,41 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 29,20 persen.

Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada Februari 2022, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$293,00 juta (33,09%).

Sektor Pertanian pada Februari 2022 mengalami penurunan US$6,03 juta (-9,92%) dibandingkan Januari 2022, sektor Industri turun sebesar US$65,03 juta (-7,26%).

Kontribusi nilai ekspor sektor industri terhadap total nilai ekspor Februari, sebesar 93,81 persen, sektor pertanian sebesar 6,19 persen, dan sektor pertambangan dan penggalian, sektor minyak dan gas, serta sektor lainnya sebesar 0,00 persen.

Lebih lanjut dipaparkannya, sekitar 33,09 persen barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia di luar ASEAN.

Untuk kawasan Asia di luar ASEAN, Jepang, India dan Korea Selatan juga merupakan pangsa ekspor masing-masing sebesar US$56,21 juta, US$38,42 juta dan US$22,11 juta.

Pada Januari – Februari 2022 dibandingkan periode yang sama tahun 2021, negara tujuan utama yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar adalah Tiongkok sebesar US$78,05 juta (47,60%) diikuti Rusia sebesar US$42,95 juta (54,51%) dan Belanda sebesar US$29,10 juta (66,58%).

IMPOR

Sedangkan perkembangan impor Sumatera Utara Februari 2022 Sebesar US$473,42 juta

Nilai impor melalui Sumatera Utara Februari 2022 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$473,42 juta atau turun sebesar 10,56 persen dibandingkan Januari 2022 yang mencapai US$529,29 juta.

Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 11,16 persen.

Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Februari 2022 dibanding Januari 2022, barang modal turun sebesar 27,86 persen, barang konsumsi turun 26,33 persen dan bahan baku/penolong turun sebesar 6,90 persen.

Pada Februari 2022, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah gula dan kembang gula sebesar US$22,01 juta (311,95%).

Nilai impor Februari 2022 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$124,21 juta dengan perannya mencapai 26,24 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Singapura sebesar 67,70 juta (14,30%) dan Malaysia sebesar US$62,75 juta (13,25%)

Dari total impor Sumatera Utara pada Februari 2022 sebesar US$473,42 juta, impor bahan baku/penolong memberikan peran terbesar, yaitu sebesar 85,16 persen dengan nilai US$403,15 juta, diikuti impor barang konsumsi sebesar 8,57 persen (US$40,58 juta), dan impor barang modal sebesar 6,27 persen (US$29,69 juta).

Nilai impor Februari 2022 dibanding Januari 2022, barang modal turun sebesar 27,86 persen, barang konsumsi dan 26,33 persen dan bahan baku/penolong turun sebesar 6,90 persen

Dari total nilai impor Sumatera Utara sebesar US$473,42 juta pada Februari 2022, sebesar US$191,12 juta (40,37%) berasal dari Asia di luar ASEAN, sebesar US$160,70 juta (33,94%) berasal dari ASEAN dan sisanya berasal dari kawasan lainnya.

Negara pemasok barang impor terbesar pada Februari 2022 adalah Tiongkok sebesar US$124,21 juta (26,24%), diikuti Singapura sebesar US$67,70 juta (14,30%) dan Malaysia sebesar US$62,75 juta (13,25%).

Selama Januari – Februari 2022 kesepuluh negara asal utama memberikan peran sebesar 76,05 persen terhadap total nilai impor melalui Sumatera Utara sedangkan sisanya memberikan peran sebesar 23,95 persen berasal dari negara lainnya.

Nilai impor dari 10 negara utama naik sebesar 31,14 persen dibandingkan Januari – Februari 2021

Neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara Februari 2022 mengalami surplus sebesar US$411,97 juta, turun sebesar 3,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$427,12 juta.

Apabila neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara Februari 2022 dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar 31,44 persen yaitu dari US$313,44 juta pada Februari 2021 menjadi US$411,97 juta Februari 2022.

Surplus neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara dengan negara mitra utama selama Januari – Februari 2022 berturut-turut adalah senilai senilai US$175,36 juta dengan Amerika Serikat, US$106,05 juta dengan Rusia, senilai US$99,59 juta dengan Jepang, senilai US$69,24 juta dengan Belanda dan senilai US$52,69 juta dengan India.

Sedangkan defisit perdagangan luar negeri Sumatera Utara terjadi dengan Singapura senilai US$146,03 juta, dengan Argentina senilai US$33,29 juta, dengan Tiongkok senilai US$26,93 juta, dengan Canada senilai US$25,64 juta dan dengan Australia senilai US$20,16 juta. ( swisma)