GLOBALMEDAN.COM, MEDAN
QS AUR 2022 pertama kali dirilis pada 2009. Dalam pemeringkatan ini, digunakan sejumlah metodologi, yakni reputasi akademik berdasarkan survei global 30%, reputasi lulusan berdasarkan survei global 20%, rasio fakultas/mahasiswa 10%, sitasi penelitian terindeks scopus 10%, jejaring penelitian internasional 10%.
Riset per fakultas yang terindeks scopus 5%, reputasi akademik berdasarkan survei global 30%, reputasi lulusan berdasarkan survei global 20%, rasio fakultas/mahasiswa 10%, sitasi penelitian terindeks scopus 10%, jejaring penelitian internasional 10%, riset per fakultas yang terindeks scopus 5%, jumlah staf dengan gelar doktor 5%, jumlah mahasiswa internasional 2,5%, jumlah fakultas internasional 2,5%, proporsi mahasiswa pertukaran masuk 2,5% dan proporsi mahasiswa pertukaran keluar 2,5%.
QS Asia University Rankings menyoroti universitas-universitas top di Asia setiap tahun. Metodologi yang digunakan untuk membuat peringkat serupa dengan yang digunakan untuk QS World University Rankings.
Rektor USU Dr Muryanto Amin mengatakan, untuk memantapkan program internasionalisasi USU melakukan pemetaan keunggulan universitas.
Ada lima keunggulan USU yang bisa dijadikan modal untuk memperbaiki peringkat USU ke depan, yaitu keunggulan di bidang Agricultural and Biological Sciences, Business, Management, and Accounting, Environmental Science, Biochemistry, Genetics, and Molecular Biology dan Earth and Planetary Sciences.
Keunggulan USU itu pada bidang itu didasari pada jumlah sitasi dan jurnal ilmiah yang banyak dirujuk oleh peneliti lainnya. Bidang Agricultural and Biological Sciences misalnya, meraih ranking 445 di world ranking, peringkat 133 di asian ranking dan peringkat satu di Indonesian ranking.
“Dengan pemetaan yang kita lakukan, maka kita bisa dapat fokus meningkatkan bidang apa yang menjadi prioritas kita ke depan. Kita akan dorong sehingga keunggulan itu menjadi ciri khas USU dalam menapaki internasionalisasi,” ujarnya.
Terkait capaian USU di QS AUR 2022, rektor berharap hal itu bisa menjadi momentum untuk terus meningkatkan kinerja khususnya peningkatan pada indikator-indikator penilaian dalam pemeringkatan internasionalisasi.
“Program internasionalisasi ini setiap tahun akan menjadi perhatian universitas untuk terus dioptimalkan dan disosialisasikan sehingga target internasionalisasi sesuai Renstra USU pada 2025 dapat tercapai,” katanya. ( swisma)