MEDAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Pemkab Deliserdang berkolaborasi untuk memajukan Desa Wisata Sawah Pematang Johar di Kecamatan Labuhan Deli agar semakin berkembang.
Kolaborasi ini juga ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara BRI dengan Pemkab DS, disaksikan Kepala OJK Regional 5, Bambang Mukti Riyadi, pada Program Inkubasi Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Wisata Sawah Pematang Johar, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (9/8/2023).
Bambang Mukti Riyadi menyebutkan kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya percepatan akses keuangan untuk masyarakat Sumut.
“Kita menginginkan lembaga keuangan seperti bank, asuransi, pinjaman online (Pinjol) yang resmi dan lembaga jasa keuangan lainnya dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama di desa wisata ini,” kata Bambang.
Ia mengakui banyak program untuk desa yang diberikan pemerintah, terutama yang bersumber dari APBN.
Namun OJK maupun BRI sebagai pelaku industri keuangan, ingin berkolaborasi, agar masyarakat mengetahui bagaimana memanfaatkan lembaga keuangan. Seperti di bank dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa digunakan untuk mengembangkan usahanya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam memanfaatkan pinjam (pinjol), termasuk bagaimana cara penggunaannya.
“Satu lagi, kalau sudah berhasil dan banyak uangnya diiming-imingi untuk menyimpan di lembaga yang nggak jelas, hati-hati. Banyak sekali korbannya. Tujuan kami kemari untuk bekerjasama dengan bapak ibu semuanya bagaimana memajukan Desa Pematang Johar ini ” ujarnya.
Bambang juga menyebutkan pada 2023 ini, ada tujuh desa di Sumut yang menjadi pilot program inkubasi ekosistem keuangan inklusif desa wisata.
Selain Pematang Johar ada Desa Timbang Jaya Langkat, Desa Lolo Golu Nias Barat, Desa Sisarahili Nias Utara, Desa Budaya Lingga Kabupaten Karo, Desa Karang Anyar Kabupaten Simalungun dan Desa Sidodadi Ramunia Deliserdang. Wisata Pasir Putih di Desa Lumban Bulbul, Toba.
Dia juga menyebutkan konteks kerjasama ini memiliki 3K (komitmen, kolaborasi dan berkelanjutan).
Karenanya ia berharap acara ceremony ini tidak berhenti di sini saja. Namun ada keinginan untuk maju, dan pihaknya akan selalu mendukung.
“Saya bahagia di sini merasa merasa kayak di rumah sendiri tetapi tantangannya buat kita adalah bagaimana berkelanjutan,” ujarnya program ini bisa dirasakan manfaatnya untuk kemajuan perekonomian desa.
Bambang juga berharap jika projek pilot di Pematang Johar ini berhasil, bisa direplikasi di daerah yang lain di Sumut.
Sementara Regional CEO BRI Medan Aris Hartanto menyebutkan program inkubasi ekosistem keuangan inklusif di Desa Wisata Sawah Pematang Johar, Deli Serdang ini merupakan wujud nyata dari komitmen BRI dalam mendukung penyaluran stimulus pemerintah.
Khusus di Sumatera Utara sebutnya, bagian dari program pemulihan ekonomi nasional sampaikan juga dalam upaya tersebut khususnya di wilayah Sumatera Utara BRI Regional Office Medan, telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sekira 24,19 triliun kepada 247.182 debitur.
Ini juga sebagai upaya untuk membantu pelaku UMKM yang terdampak Covid -19 selama 2 tahun terakhir. Selaib itu juga melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp11,7 triliun untuk 111.787 debitur.
Ia juga menyampaikan pinjaman portofolio BRI Medan sebesar Rp43,9 triliun. Dari jumlah ini, 76,9 % untuk UMKM. Besaran ini lantaran, pihaknya melihat UMKM ini perlu dibantudan didukung.
Ia juga menyampaikan, sebagai bagian dari komitmen untuk membantu seperti desa wisata ini, pihaknya juga mendukung ada 716 klaster usaha UMKM dengan anggota sebanyak 8.400 orang.
“Dan juga kami mengembangkan seperti ini sebanyak 119 brilian binaan,” ujarnya.
Dia juga menambahkan dukungan tersebut sebagai upaya membantu mewujudkan dan memberdayakan masyarakat UMKM melalui optimasilisasi atau pembangunan desa brilian sept ini.
Hal senada diungkapkan Sekda Deli Serdang, Timur tumanggor. Tujuan kegiatan ini dalam rangka percepatan akses keuangan di tengah-tengah masyarakat Pematang Johar untuk mengembangkan wisata.
Ia menyebutkan hal ini menjadi bagian dari tugas pokok fungsi dan tanggung jawab pemerintah.
Ia juga menyebutkan Deli Serdang memiliki 9 Desa wisata. Tiga diantaranya mengandalkan wisata sawah. Masing-masing Desa pematang Johar, Desa Denai Lama di Kecamatan Pantai Labu dan Desa Punden Rejo di Tanjung Norawa. Selain itu ada 6 lainnya desa wisata sungai dan gunung.
Ia menyebutkan memang tidak gampang mengubah mind set agar wisata sawah bisa cepat berkembang. Setidaknya butuh waktu 5 tahun bisa 6 tahun. Apalagi pasca pandemi Covid, 2 tahun wisata ini tidak tutup.
Tetapi dengan kebersamaan dan kekompakan, dengan adanya kolaborasi bersama BRI dan OJK ini mudah-mudahan yang berat bisa ringan dilaksanakan kemudian hari.
Ia juga mengingatkan agar melek terhadap teknologi, sehinggga mampu bertahan tanpa mengikuti perkembangan.
“Mudah-mudahan masyarakat Pematang Johari ini khususnya bagi pengelola yang ada Cafe sawah ini bisa tumbuh dan berkembang dengan sendirinya namanya badan usaha milik desa ataupun bumdes,” pungkasnya. ( swisma)