Pernyataan Saksi Kuatkan Indikasi Apin BK sebagai Pengelola Judi Online
Terungkap di Sidang, Kapal Apin BK Berlayar di Danau Toba. Terkait Perjudian?
MEDAN – Jonni alias Apin BK, terdakwa kasus perjudian online dan TPPU, ternyata memiliki sejumlah aset di Kabupaten Samosir, termasuk kapal.
Fakta itu terungkap saat Penuntut Umum Kejatisu, Felix Ginting menghadirkan dua saksi dari unsur Pemkab Samosir di persidangan, yakni Bagian Pengelolaan Barang Dishub Samosir, Golva Frans Putra dan Kades Kades Parmonangan Gilbert Situmorang, di persidangan yang berlangsung di Cakra 9 PN Medan, Rabu (03/05/23).
Tak hanya itu, Ahli Hukum UU ITE Kemenkominfo, Denden Ismanuddin pun turut menguatkan indikasi bahwa Apin BK tak hanya sebatas menyediakan atau menyewakan tempat di Kafe Warna-warni di dalam Kompleks Cemara, akan tetapi sebagai pengelola.
Di hadapan majelis hakim yang diketuai Dahlan, Golva membenarkan bahwa pihak Dishub Samosir baru mengetahui ketika Tim Penyidik Poldasu melakukan kordinasi tentang keberadaan Kapal Yacht (pesiar, red) dan speed boat yang beroperasi di Danau Toba.
“Kami baru tahu bahwa ada punya Apin BK, setelah penyidik dan Ditpolairud Poldasu datang untuk berkoordinasi dengan pihak kami selaku Dishub Samosir,” ucap Golva.
Dikatakannya, keberadaan barang mewah milik terdakwa tersebut, selama ini tidak pernah dilaporkan kepada kami selaku Dishub Samosir.
“Artinya kapal yacht maupun speed boat tersebut tidak memiliki izin ke Dishub Samosir,” ungkapnya.
Sementara itu, Gilbert Situmorang menjelaskan keberadaan lahan atau tanah milik Apin BK di Desa Parmonangan.
“Baru tahu setelah ada masalah. Tanah yang dibeli tersebut masih ada hubungan kerabat dengan dirinya. Namun mengenai kapan transaksi jual beli tidak mengetahui secara persis kapan lahan dibeli,” ucapnya yang dihadirkan via zoom atau online.
Sementara itu, Denden yang diminta tanggapan sesuai keahliannya selaku Ahli Hukum UU ITE, harus ditelusuri. Dan yang bisa menerangkan kepemilikan server atau domain website, harus menghadirkan Ahli Forensik Digital.
Namun yang jelas, tidak mungkin terdakwa tidak mengetahui tempat miliknya. Seperti pergudangan Krakatau Multi Center (KMC), Kafe Warna-warni di Jalan Cemara Asri Boulevard Raya No G1 53, 55, 57 dan 59 Kompleks Cemara Asri Desa Sampali, Percut Seituan, Deli Serdang dan Hotel Grand Elite Jalan Riau Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, di kamar 508, 510, 512 dan 516 (kamar terhubung atau connecting room).
Mengenai 15 domain atau website, Denden menegaskan pihaknya tidak mengetahui karena itu bukanlah ranahnya. Untuk server dan domain bisa milik sendiri atau disewakan, namun pasti diketahui pemilik server. Dan aksesnya bisa dimana saja dan siapa saja, karena menggunakan jaringan internet.
Terkait situs www.tigerbet888.com dan www.pitbul777.com, memang tidak terdaftar di Kemenkominfo. Meskipun bisa diblokir, akan tetapi bisa online kembali dengan menggantinya ke domain lain, seperti co.id atau co.
Ketua Majelis Hakim Dahlan kemudian meminta penuntut umum menghadirkan penyidik maupun Ahli Digital Forensik supaya mengetahui kepemilikan server yang digunakan.
Sebelum sidang ditutup dan ditunda hingga pekan depan, Apin BK mengakui bahwa kapal Yatch dibeli pada Tahun 2019 dan Speed Boat 2021. Sedangkan untuk keterangan Ahli Kemenkominfo, Apin tidak memberikan komentar.
Tidak dijelaskan pasti, peruntukan kapal itu untuk apa. Tidak diterangkan juga apakah kapal itu digunakan terkait aktifitas perjudian yang membelit Apin BK. (Red)