MEDAN-Sidang lanjutan kepemilikan 10 butir Pil Ekstasi dengan terdakwa Bos Electra KTV CBD Polonia, Alexander alias Alex (40) batal dilaksanakan di Pengadilan Negeri Medan, Kamis (4/5/23).
Penundaan persidangan dikarenakan saksi dari pihak Reddroorz CBD Polonia tidak hadir dalam persidangan.
“Saksinya merupakan pekerja di Reddroorz, yang saat kejadian melihat langsung penangkapan dan pengamanan barang bukti,” ucap Penuntut Umum Kejari Medan, Trian Adhitya Ismail, SH kepada wartawan.
Dari informasi yang diperoleh bahwa saksi kurang fit kesehatan, sehingga persidangan ditunda hingga pekan depan.
Sebagaimana dalam dakwaan yang dilampirkan pada SIPP PN Medan, adapun kronologis penangkapan terhadap Alexander ini karena adanya informasi dari pihak Polsek Medan Baru tentang peredaran narkotika dikawasan CBD.
Menindaklanjuti hal tersebut, pada Jumat (30/12/23/2), dua personil Polsek Medan Baru, Boris Bonaparte dan Andrew M Nababan melakukan penelusuran dikawasan Komplek CBD Polonia Blok DD No.86-87 Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Provinsi Sumatera Utara tepatnya Parkiran Reddoorz CBD Polonia.
Diparkiran terparkir satu unit Mobil Daihatsu Sigra warna putih yang mencurigakan sehingga petugas menanyakan kepada Abdul Latief salah seorang pekerja di Reddroorz CBD Polonia, yang menyatakan bahwa orang di dalam mobil berada dikamar 103.
Kemudian petugas langsung masuk ke dalam kamar yang dimaksud dimana terdakwa pada waktu lalu diamankan, kemudian meminta kunci mobil agar dilakukan pemeriksaan.
Dari hasil penggeledahan, petugas kepolisian menemukan di dalam Dashboard tengah mobil, sebanyak 10 butir Pil Ekstasi. Sedangkan mobil tersebut memang dipakai oleh dirinya yang dirental dari orang bernama Irvan.
Dimana terdakwa yang diamankan langsung dibawa ke Polrestabes Medan, hingga saat ini terdakwa tetap ditahan.
Adapun yang disangkakan pasal kepada terdakwa yakni melanggar Pasal sebagaimana diatur dan diancam pada Pasal 114 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika atau Pasal 112 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.(Red)