Orang nomor satu di Pemko Medan ini harus mengendarai motor beroda empat itu karena lokasinya tidak dapat ditempuh dengan mengendarai mobil. Selain lokasinya persis di sebelah Sungai Bedera, jalannya pun tidak beraspal dengan dasar tanah yang berlubang-lubang. Pembersihan ini dilakukan karena parit AMD yang selama ini menampung buangan dari drainase maupun parit. Namun sudah lama tidak dinormalisasi sehingga tak mampu menampung debit air hujan sehingga terjadi back water dan menggenangi rumah warga.
Ahmad, salah seorang warga menjelaskan kepada Bobby Nasution, pemicu terjadinya banjir di kawasan Medan Marelan karena parit AMD tidak berfungsi untuk mengalirkan air dari drainase maupun parit yang ada di kawasan Medan Marelan ke Sungai Bedera akibat mengalami pendangkalan lantaran tidak pernah dilakukan normalisasi.
“Sejak dibangun tahun 2005, parit AMD tidak pernah dikeruk, Pak. Itu sebabnya banjir selalu terjadi karena buangan air drainase maupun parit tidak dapat disalurkan ke Sungai Bedera. Sebab, parit AMD yang berfungsi untuk menghubungkan dengan Sungai Bedera tersumbat. Jika parit AMD dinormalisasi, insya Allah dapat meminimalisir terjadinya banjir maupun genangan air,” ungkap Ahmad yang pernah menjabat sebagai Camat Medan Belawan tersebut.
Bobby Nasution pun selanjutnya melihat peta lokasi Kawasan tersebut. Apa yang disampaikan Ahmad benar. Sebab, drainase maupun parit yang ada di kawasan itu terkoneksi dengan parit AMD. Serta saluran akhir dari parit AMD adalah Sungai Bedera. Oleh karenanya orang nomor satu di Pemko Medan minta pembersihan parit AMD yang dilakukan benar-benar maksimal sehingga mampu meminimalisir banjir maupun genangan air yang selama ini terjadi.
Didampingi Kadis PU Kota Medan Topan OP Ginting, Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan SI Dongoran, Kadis Kominfo Arrahman Pane serta Camat Medan Marelan M Yunus, Bobby Nasution selanjutnya menindaklanjuti keluhan warga terkait Sungai Bedera yang kini mengalami penyempitan dan pendangkalan sehingga ikut memicu terjadinya banjir.
Apa yang dikeluhkan warga terbukti, Sungai Bedera mengalami penyempitan dan pendangkalan. “Untuk mengatasinya, kita akan berkolaborasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II untuk menormalisasi Sungai Bedera. Saya juga berharap warga sekitar ikut membantu,” kata Bobby Nasution seraya menambahkan tanah hasil pengorekan sungai, termasuk parit AMD akan digunakan untuk membangun benteng Sungai Bedera di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun.
Setelah itu menantu Presiden Joko Widodo itu menyusuri parit AMD hingga TPA Terjun. Dari penyusuran yang dilakukan, Bobby Nasution juga mendapati pintu air yang rusak. Ditengarai pintu air yang rusak itu menyebabkan aliran air terhambat sehingga ikut memicu terjadinya banjir. Bobby Nasution langsung minta Kadis PU segera memperbaiki pintu air yang rusak tersebut.
“Segera perbaiki pintu air yang rusak itu, sebab menghalangi air yang mengalir. Saat terjadinya hujan deras, aliran air menjadi terhambat. Tentunya ini menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir,” ungkapnya sembari mengingatkan agar normalisasi parit AMD yang dilakukan, selain melakukan pendalaman, juga melebarkan alur yang telah mengalami penyempitan.
Pembersihan parit AMD berjalan lancar. Selain personel P3SU Kecamatan Medan Marelan dan Dinas PU, pembersihan parit AMD juga didukung dua unit alat berat milik Dinas PU. Bobby Nasution sempat memberikan sejumlah instruksi sehingga pembersihan yang dilakukan memberikan hasil maksimal sekaligus meminimalisir terjadinya banjir dan genangan air.(rizky)