MEDAN– Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel)menegaskan kembali komitmen untuk terus menjalin kerja sama sebagai bagian dari upaya mengamankan transformasi digital lebih sehat dan berkelanjutan.
Komitmen itu diungkapkan beberapa pemangku kepentingan ekosistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia yang berkumpul di halal bi halal Mastel 2023.
Dirjen Pengelolaan Sumber Daya dan Standardisasi Pos dan TIK, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dr Ir. Ismail MT menyebutkan, kolaborasi yang lebih kuat merupakan keniscayaan dalam transformasi digital yang bertujuan untuk mempersatukan bangsa dan memberdayakan masyarakat dalam pembangunan ekosistem digital lebih matang.
Disebutkannya, tren transformasi digital terjadi di berbagai sektor. Konektivitas yang ditunggu-tunggu adalah gigabit, berkualitas, broadband, membangun industri TIK sebaik-baiknya.
” Saya yakin dengan semangat kolaborasi, kebersamaan dan keterbukaan, menyambut baik segala aktifitas yang dilakukan Mastel selama ini, dapat mengamankan digital transformasi yang sehat dan berkelanjutan.” kata Ismail melalui eterangan tertulis diterima Globalmedan.com, Jumat (26/5/2023),
Ketua Umum Mastel, Sarwoto Atmosutarno mengatakan, kesiapan infrastruktur TIK dipadukan dengan ekosistem yang matang harus didukung penggelaran inovasi dan solusi teknologi digital terkini untuk memastikan jalan menuju transformasi digital Indonesia ke depan.
“Transformasi digital harus menjadi agenda dan visi bersama bagi seluruh asosiasi industri dan pemangku kepentingan lainnya untuk tetap berkomitmen mendukung Indonesia memacu pertumbuhan ekonomi digital,”
kata Sarwoto.
Dia memuji dukungan berkelanjutan Huawei sebagai penyedia solusi TIK global dalam pertemuan untuk menjajaki benchmark teknologi TIK, seperti 5G, cloud, dan kecerdasan buatan (AI), untuk memperkenalkan inovasi mutakhir dan solusi rendah karbon.
Director of Government Affairs, Huawei Indonesia,Yenty Joman menyebutkan digitalisasi hanya akan berhasil jika kita terus meningkatkan infrastruktur jaringan agar sesuai dengan kebutuhan industri.
Teknologi 5G, selain jaringan fiber, bisa menjadi game changer dalam digitalisasi Indonesia.
Di sisi lain, setiap transformasi harus memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan.
Adopsi energi hijau dan teknologi hijau akan menjadi aspek kunci dalam membangun ekosistem digital yang sehat dan berkelanjutan.
Wakil Ketua Komisi I Bidang Pertahanan dan TIK Dewan Perwakilan Rakyat, Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari, mengapresiasi upaya bersama para pelaku industri telekomunikasi, termasuk dari operator dan vendor.
Menurutnya hal ini akan membantu mengarahkan transformasi digital di jalur yang benar sementara pada saat yang sama mempertahankan percepatannya berkat dukungan teknologi TIK yang canggih.
Sebagai asosiasi industri TIK terkemuka di Indonesia, Mastel memiliki lebih dari 110 perusahaan, 30 asosiasi, dan 300 pakar/profesional sebagai anggotanya.
Di bawah Institut Mastel juga melakukan kolaborasi penelitian, berbagi keterampilan digital, dan pengembangan bakat.
Ini juga bekerja sama dengan Kominfo melalui serangkaian program untuk membina bakat dan memberikan sertifikasi profesional. (swisma)