“Permasalahan kamtibmas yang sampai hari ini masih mengganggu masyarakat, saya harapkan dapat diselesaikan bersama, baik melalui pencegahan maupun penindakan,” kata Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam Rapat Koordinasi Forkopimda Kota Medan di The Heritage Grand City Hall Medan, Selasa (15/3),
Diungkapkan Bobby Nasution, ada beberapa laporan masyarakat menyangkut tingkat kriminalitas yang masih mencemaskan. Salah satu, paparnya, keluhan pengemudi ojek online (ojol). Saat ditanyakan sampai jam berapa menerima orderan, mereka menjawab pukul 22.00 hingga 23.00 WIB.
“Mereka tidak berani menerima orderan lagi di atas jam tersebut. Apalagi di atas jam 12 malam, mereka merasa takut dan cemas. Ada lima pengemudi ojol yang menyampaikan keluhan serupa. Ini lah yang perlu sama-sama kita selesaikan,” ungkapnya.
Sebagai upaya untuk mengatasi tingkat kriminalitas ini, Bobby Nasution dalam rapat koordinasi yang turut dihadiri Ketua DPRD Medan Hasyim SE, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, Dandim 0201/Medan Letkol Inf Ferry Muzzawad, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat IAS SIK SH MA, Kajari Medan Teuku Rahmatsyah SH MH, Dandenpom I/5 Medan Letkol CPM Amal A Tarigan, Danlanud Soewondo Kol Pnb JH Ginting S.Sos, Danyon Marhanlan I Belawan Mayor Mar Indra Fauzi Umar dan unsur Forkopimda lainnya mengungkapkan, Pemko Medan tengah mencanangkan program 20.000 closed circuit television (CCTV).
Program 20.000 CCTV itu, jelas Bobby Nasution, pengadaan atau pun pembeliannya bukan hanya melalui Pemko Medan tapi juga akan memanfaat CCTV milik masyarakat yang ada di depan rumahnya. Dikatakannya, CCTV masyarakat itu bisa dikoneksikan untuk membantu pihak kepolisian dalam mendukung penyelidikan tanpa mengganggu privasi masyarakat tersebut.
Sementara itu Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda dalam rapat koordinasi mengungkapkan, Polrestabes Medan saat ini fokus pada penanganan 3C yakni Curas (pencurian dengan kekerasan), Curat (pencurian dengan pemberatan) serta Curanmor (pencurian kendaraan bermotor).
Diakui Kapolrestabes Medan, angka kriminalitas saat ini tinggi. Untuk menyikapi itu, jelasnya, pihaknya akan mencari pelakunya, jaringan serta penadahnya guna meminimalisir terjadinya kejahatan kembali. “Narkoba juga masih menjadi prioritas kita dengan menggelar operasi antik (anti narkotika). Sebab, begal ada kaitannya dengan narkotika karena untuk memenuhi kebutuhan narkoba nekat melakukan pembegalan. Kita akan terus meningkatkan keamanan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” paparnya.
Sedangkan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat IAS SIK SH MA memaparkan, masalah kamtibmas harus disikapi bersama. Di wilayah Polres Pelabuhan Belawan, terangnya, jika mengacu berdasarkan laporan, kasus kriminalitas mengalami penurunan. Di Januari 2022, ungkapnya, tercatat 213 laporan polisi, sedangkan Februari hanya 197 laporan polisi.
“Yang paling sering terjadi kejatahan mulai pukul 06.00 sampai 09.00 WIB, dimana kasus curat paling besar. Selain curat, imbuhnya, yakni kasus yang menonjol lainnya yakni tawuran. Untuk mengatasi tawuran, kita sudah bekerjasama dengan unsur Kecamatan Medan Belawan, TNI serta Tim Anti Konflik Pemko Medan mencegah terjadinya tawuran, termasuk tokoh-tokoh agama serta melakukan pembinaan terhadap pelaku tawuran. Alhamdulillah, ada penurunan kasus tawuran,” terang Faisal.
Setelah masing-masing unsur Forkopimda menyampaikan masukan terkait penanganan masalah kamtimbas, Bobby Nasution sebelum menutup rapat koordinasi mengingatkan agar Pemko Medan dan seluruh unsur Forkopimda dapat bersama-sama untuk menyelesaikan permasalahan kamtibmas tersebut.
“Intinya kita tidak boleh berjalan sendiri-sendiri untuk mengatasi permasalahan kamtibmas. Sudah banyak tim yang dibentuk Pemko Medan bekerjasama dengan unsur Forkopimda. Perlu sekali-kali kita ikut turun untuk memberi motivasi kepada tim sekaligus mengetahui persoalan apa yang terjadi di lapangan,” ungkap Bobby Nasution.(rizky)