GLOBALMEDAN.COM, MEDAN- Masyarakat Sumatera Utara diimbau agar lebih bijak dalam berbelanja khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
“Berbelanja secara bijak dan secukupnya sesuai kebutuhan dalam menghadapi lebaran guna menjaga stabilitas harga bahan pokok,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Sumut) Doddy Zulverdi, Selasa (26/4/2022).
Pada Bincang Bareng Media (BBM) di kantor BI Sumut itu, Doddy juga memaparkan perkembangan ekonomi terkini termasuk perkembangan pemenuhan kebutuhan uang kartal selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Menurutnya, sejalan dengan ekonomi nasional, pemulihan ekonomi Sumut juga terus berlangsung pada 2022 meskipun masih berjalan secara gradual.
Pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2022 juga masih diperkirakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya dengan kisaran 3,7-4,5% didorong terus meluasnya vaksinasi yang dapat mendorong mobilitas dan konsumsi masyarakat, serta tetap tingginya harga komoditas utama yang dapat menjaga kinerja ekspor Sumut.
Diakuinya meskipun saat ini pandemi covid -19 mulai melandai, namun tetap perlu diwaspadai sejumlah faktor yang dapat menahan pertumbuhan.
Hal ini adanya kekhawatiran merebaknya varian baru Covid-19 dan masih berlanjutnya konflik geopolitik internasional yang dapat mendorong investor untuk berperilaku wait and see.
Peningkatan konsumsi masyarakat, lanjut Doddy khususnya pada periode Ramadan dan menjelang Idul Fitri, berpotensi mendorong kenaikan harga, sehingga dikhawatirkan tingginya inflasi.
Disebutkannya pada Maret 2022, inflasi mencapai sebesar 0,71% (mtm) atau 3,26% (yoy) yang didorong kenaikan harga tanaman hortikultura seperti cabai merah.
Bahkan berdasarkan pengamatan hingga menjelang Idul Fitri, harga beberapa komoditas seperti minyak goreng dan gula pasir cenderung mengalami peningkatan.
Namun harga komoditas daging sapi, cabai merah, serta cabai rawit terpantau menunjukkan tren penurunan, dan untuk harga komoditas pangan lainnya relatif stabil.
Begitupun untuk langkah antisipasi kenaikan harga pada masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta untuk memastikan ketersediaan barang di pasar, TPID Sumut dan TPID Kab/Kota bersama Satgas Pangan dan Bulog telah melaksanakan monitoring harga dan sidak pasar selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Dijelaskannya, inflasi Sumut pada April 2022 diperkirakan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, khususnya pada komponen volatile food (komoditas hortikultura dan perikanan) seiring dengan melimpahnya pasokan (musim panen) yang juga didukung dengan cuaca yang baik.
“Secara keseluruhan pada 2022, inflasi Sumut diperkirakan akan lebih tinggi dari tahun 2021, namun masih dalam rentang sasaran 3%±1%,” ungkapnya.
Diakuinya peningkatan inflasi didorong pemulihan ekonomi, tercapainya herd immunity, penanganan pandemi COVID-19 yang semakin baik, serta mobilitas masyarakat, dan permintaan yang meningkat.
Berbagai potensi sumber tekanan inflasi, katanya baik dari internal maupun eksternal, perlu menjadi perhatian untuk menjaga pengendalian inflasi 2022.( swisma)