GLOBALMEDAN.COM, MEDAN – Politeknik Negeri Medan (Polmed) membuka program alih jenjang dari D3 ke jenjang D4. Program studi yang telah membuka program alih jenjang itu diantaranya Prodi Akuntansi dan Prodi Administrasi Niaga.
“Mahasiswa D3 Akuntansi yang telah diwisuda dapat melanjutkan alih jenjang ke D4 dengan gelar Akuntansi Keuangan Publik, sedangkan D3 Manajemen Bisnis menjadi D4 Manajemen Bisnis,” kata Direktur Polmed Abdul Rahman SE.Ak. MSi, Selasa (6/9/2022) pada wisuda 1.700 lulusannya.
Wisuda digelar selama dua hari, (6-7/9/2022) di Auditorium USU itu dibagi dalam 4 sesi. Tercatat ada 340 mahasiswa yang mendapat nilai cum laude.
Abdul Rahman menuturkan, Teknik Sipil juga telah membuka prodi alih jenjang dari D3 Teknik Sipil ke D4 Manajemen Rekayasa Konstruksi glGedung atau alih jenjang sarjana terapan Teknik Perencanaan Jalan dan Jembatan.
Selain itu Prodi Komputer juga membuka program alih jenjang D3 Komputer Engenering menjadi D4 Rekayasa Perangkat Lunak atau Teknik Rekayasa Jaringan.
Dalam sambutannya, Abdul Rahman menyampaikan arahan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi kepada wisudawan agar menerapkan prinsip bekerja, melanjutkan dan wirausaha (BMW).
Menurutnya, istilah tersebut merupakan pesan moral dan motivasi untuk melangkah ke depan.
“Bagi yang belum maupun yang sudah bekerja, silahkan melanjutkan alih jenjang dan boleh juga membuka usaha lapangan pekerjaan. Prinsip ini merupakan solusi sekaligus motivasi kepada mahasiwa untuk mengambil pilihan,” tuturnya.
Pada wisuda kali ini, terdapat tiga mahasiswa yang diwisuda dari Prodi Magister Terapan. Menurutnya hal ini merupakan titik awal akan kemajuan Polmed kedepannya.
“Mudah-mudahan akan semakin baik da semakin maju peningkatan di Polmed kedepannya,” ucapnya.
Disinggung terkait yang kuliah tunggal (UKT) di Polmed, Abdul Rahman secara tegas menyebut tidak ada kenaikan dan ini bertahan sejak 2012.
Apalagi saat ini Polmed telah berubah status dari Satker menjadi badan layanan umum (BLU). Sehingga pendapatan negara tidak diharapkan dari uang kuliah tapi kerjasama dengan industri-industri.
“Tidak ada kenaikan hingga saat ini, dan Polmed tetap berupaya meningkatkan pelayanan sebagai salah satu syarat BLU dimaksud,” tegasnya.
Dijelaskannya, sebagai tahap awal transisi satker ke BLU harus membuka rekening di bank dan Polmed menantikan izin dari menteri keuangan yang segera turun.
Pada kesempatan itu, ia menegaskan Polmed tetap harus berpegang pada SOP yang diterapkan untuk melaksanakan kegiatan.
Itu karena semua kegiatan yang akan dilaksanakan diaudit Kantor Akuntan Publik, Badan Pemeriksa Keuangan serta dari pihak Kementrian.
Selain itu, pada masa transisi akan ada Dewan Pengawas yang terdiri dari unsur Kementrian Keuangan dan kemendikbudristek serta dari kalangan tokoh masyarakat.
“Dan semua itu harus mendapat izin dari Kementrian Keuangan. Semiga segera turun izinnya,” ungkapnya.
Dengan perubahan status menjadi BLU, Rahman mengaku masih kesulitan dengan lokasi keberadaan Polmed saat ini.
Ini lantaran luas lahan yang ditempati sekitar 8,5 Ha agak sulit untuk meningkatkan angka partisipasi kasar, serta tidak memungkinkan untuk menambah gedung guna meningkatkan pelayanan.
Meski demikian, pihaknya tengah menjajaki persoalan lahan ke Pemprovsu dan daerah lainnya.
Diungkapkannya, upaya lain yang kemungkinan akan dilakukan dengan menjajaki ke beberapa daerah untuk membuka program studi di luar kampus utama (PKSDU).
Sebagai contoh, apabila dibuka PKSDU di Siantar, maka mahasiwa yang akan belajar tetap merupakan mahasiswa Polmed dan begitu juga dengan dosen pengajar.
“Kita sebut Polmed PKSDU, dan mahasiswa dapat belajar dari daerah serta pembelajarannya bisa secara live di kampus Polmed,” ucapnya.
Terkait jadwal perkuliahan, Rahman menyatakan Polmed telah membuka perkuliahan secara tatap muka sejak tanggal 29 Agustus laludan proses nya sudah mencapai 100 persen
Dikatakannya, perkuliahan sudah dimulai secara tatap muka.Meski demikian ada beberapa jurusan yang masih daring karena kemungkinan masih ragu-ragu.
“Itu semua tergantung kesepakatan saja,” ujarnya. (swisma)