Gelar Peringatan Gandhi Jayanti 2025, USM Indonesia – Ajeenkya DY Patil University, Pune India Teken MoU
MEDAN– Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia jalin kerja sama dengan pemerintah India melalui Konsulat Jenderal di Medan pada pelaksanaan program khusus memperingati hari lahir ke-156 Mahatma Gandhi, Bapak Bangsa India.
Kerja sama itu ditandai juga dengan pengumuman penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ajeenkya D Y Patil University, Pune dengan USM Indonesia pada pemasangan karangan bunga patung Mahatma Gandhi di halaman kampus tersebut.
Sedangkan penandatangan dilakukan melalui teleconference di IGN Washington Hall kampus USM Indonesia Jalan Kapten Muslim Medan, Kamis (2/10/2025).

Hadir pada acara itu Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel, Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr Parlindungan Purba SH MH, mewakili Gubsu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprovsu, Drs. Basarin Yunus Tanjung M.Si.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan M. Odi Anggia Batubara, S.STP, MM; serta Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, Julius Raja, Presiden PMII dan Dr. Gauri Koperdekar.
Gandhi Jayanti dirayakan oleh Konsulat Jenderal India di Medan bersama Universitas Sari Mutiara dengan melakukan tabur bunga dan pemasangan karangan bunga pada patung Mahatma Gandhi, sebuah tindakan penghormatan yang mengabadikan warisan beliau tentang kebenaran, kasih sayang, dan penyebaran perdamaian.
Persembahan bunga tersebut menegaskan peran Gandhi sebagai penuntun moral bagi generasi, dan sebagai sosok ayah bangsa yang visinya terus menginspirasi umat manusia baik di India maupun di dunia.
Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan, Dr Parlindungan Purba SH MM, menyebut kerja sama ini sebagai wujud komitmen kampus untuk berpikir global sekaligus menghadirkan peluang akademik baru bagi mahasiswa.
Dikatakan Parlin, melalui MoU ini disepakati program bersama dengan bantuan dan fasilitas dari kedua negara.
‘ Ada pertukaran mahasiswa, joint research, hingga pelatihan dosen dan staf. Jadi bukan hanya antaruniversitas, tapi juga mahasiswa kedua belah pihak bisa terhubung langsung,” ungkapnya.
Dengan pelaksanaan MoU tersebut menandai langkah penting dalam memperluas jejaring internasional USM Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan membuka pintu untuk riset bersama, pengembangan kapasitas, hingga pertukaran ilmu pengetahuan antara Indonesia dan India.
Konjen India di Medan, Ravi Shanker Goel, yang hadir sekaligus memberikan kuliah umum bertajuk “Peluang Pendidikan di India”, menegaskan bahwa India memiliki spektrum pendidikan tinggi yang luas dan terjangkau, dengan dukungan beasiswa dari Indian Council for Cultural Relations (ICCR).
Disebutkannya, mahasiswa Indonesia bisa melihat India bukan hanya sebagai tujuan akademik, tetapi juga ruang pertumbuhan pribadi dan lintas budaya.
Bagi USM Indonesia, MoU dengan Ajeenkya University juga menjadi pijakan untuk memperkuat program internasional.
Saat ini, kampus tersebut sudah menampung 24 mahasiswa asing asal Timor Leste selain dari negara lainnya, dan tengah mempersiapkan pusat studi bahasa Portugal serta pelatihan bahasa Jepang yang terkait dengan peluang kerja di luar negeri.
“Selain mendidik, kami memikirkan masa depan lulusan, baik sebagai profesional maupun entrepreneur. Filosofi hidup sederhana dan kerja keras Mahatma Gandhi juga kami tekankan dalam membentuk karakter mahasiswa,” tambah Parlindungan Purba.
Kolaborasi ini sekaligus mempererat hubungan budaya dan akademik antara India dan Indonesia yang telah lama bersahabat.
Melalui MoU ini, USM Indonesia menegaskan langkah globalnya: menjadikan pendidikan sebagai jembatan persahabatan antarbangsa, sekaligus memberikan ruang lebih luas bagi mahasiswa untuk menembus dunia.
Peringatan Gandhi Jayanti ini dengan demikian menggabungkan perayaan budaya, pertukaran akademik, dan penekanan pada perdamaian dalam masyarakat, yang mengaitkan filosofi Gandhi dengan tema-tema masa kini seperti pendidikan, pemberdayaan pemuda, dan kerja sama bilateral.

Semangat acara ini mencerminkan visi Gandhi tentang membangun jembatan antar komunitas dan bangsa melalui kebenaran, toleransi, dan anti-kekerasan.
Peringatan dimulai pada pagi hari dengan “Peace March” di sepanjang Jalan Gandhi pukul 07.00 WIB, mencerminkan pesan abadi Gandhi tentang anti-kekerasan dan persatuan.
“Peace March” tersebut mempertemukan para mahasiswa, anggota komunitas India, dan sahabat India, menciptakan simbol nyata dari keharmonisan dan kerja sama di jantung kota Medan.
“Peace March” ini juga menyoroti “Swachhata Hi Seva” – “Kebersihan adalah Pelayanan” dan “Yiksit Bharat 2047” – “India Maju-2047”.
Pada pemasangan karangan bunga itu merupakan sebuah tindakan penghormatan yang mengabadikan warisan Gandhi tentang kebenaran, kasih sayang, dan penyebaran perdamaian.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal menyampaikan, ajaran Gandhi ji bersifat universal dan relevan bagi umat manusia, terlebih lagi di masa-masa penuh gejolak ini.
Jalan yang ditunjukkan Gandhi ji, yaitu kebenaran dan anti-kekerasan, dapat memberdayakan masyarakat untuk membawa perubahan yang diinginkan tanpa menimbulkan pertikaian.
Pada acara itu para mahasiswa juga melakukan penampilan yang menyoroti nilai-nilai Gandhi melalui ekspresi budaya dan seni, menunjukkan bagaimana nilai-nilainya tetap relevan bagi generasi muda saat ini.
Hal ini dilengkapi dengan pemutaran khusus video Incredible India, yang menampilkan kekayaan, keragaman, dan dinamisme modern India, sehingga memperkuat pemahaman budaya di antara para peserta.
Acara ditutup dengan para peserta secara kolektif menegaskan kembali komitmen mereka terhadap nilai-nilai universal Gandhi dan menyatakan tekad bersama untuk memperkuat persahabatan India–Indonesia.
Melalui acara-acara seperti ini, pesan Gandhi terus bergema lintas batas, menginspirasi kerja sama, inklusivitas, dan saling menghormati.
Gandhi Jayanti diperingati setiap tahun pada 2 Oktober di India dan di seluruh dunia, serta juga ditetapkan secara global sebagai Hari Internasional Anti-Kekerasan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini menegaskan relevansi abadi filosofi Gandhi di dunia saat ini. (swisma)