12 Oktober 2024 / 09:58 WIB

Gelar Bootcamp Media, Polmed Bahas Perkembangan Pendidikan Vokasi di Sumut

MEDAN-Konsorsium Perguruan Tinggi  Vokasi Sumatera Utara (Sumut)  gelar media bootcamp program fasilitasi kemitraan 2024 di Hotel Grand Mutiara, Berastagi, Sabtu (28/9/2024).

Kegiatan yang diinisiasi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Kemendikbud tersebut  dilaksanakan Politik Negeri Medan (Polmed) dihadiri para jurnalis dari berbagai media masa untuk berkolaborasi membahas perkembangan pendidikan vokasi di Sumut.

Pada media bootcamp ini dihadiri Ketua Konsorsium Ekosistem Kemitraan Berbasis Potensi Daerah Sumatera Utara, Dr. Surya Dharma ST MT dan Direktur Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, Dr Ir. Jenny Elisabeth, MS..

Hadir juga tim pakar Mitras DUDI Kemendikbud yang juga dosen Politeknik Negeri Medan, Dr. Ing. Heru Pranoto ST dan nara sumber dari Direktur Tempo Institute, Qaris Tajudin dengan pemandu acara Dewi Komalasari.

Kegiatan tersebut dibuka Direktur Politeknik Medan  Dr Ir Idham Kamil ST MT diwakili Jenny Elisabeth yang merupakan tim Program Fasilitasi Kemitraan 2024 .

Dr Jenny Elisabeth dalam sambutannya menyebutkan pihaknya bersama Polmed, USU dan AMIK Polibisnis ditugaskan Kemendikbud Ristek untuk merencanakan dan mengatur strategi dalam membuat kegiatan menguatkan pendidikan vokasi yang ada di Sumatera Utara.

“Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap skill dimiliki vokasi yang terintegrasi ke dunia usaha dunia industri,” kata Jenny.

Menurutnya pendidikan vokasi ini belum begitu dikenal di Sumut. Namun dia berterima kasih kepada pemerintah, karena lima tahun terakhir pendidikan vokasi mendapat perhatian. Sehingga saat ini tim konsorsium memikirkan bagaimana ekonomi di Sumut bisa dikuatkan dan dikembangkan melalui pendidikan vokasi.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada para media yang menghadiri Media Bootcamp ini

“Kami membutuhkan para media tentang program vokasi penguatan potensi daerah Sumut melalui pendidikan vokasi ini. Karena media merupakan corong untuk menyampaikan pendidikan vokasi bukan lagi pendidikan kelas dua. Jadi kami membutuhkan berita-berita baik tentang pendidikan vokasi,” pungkasnya.

Senada dikatakan Ketua Konsorsium Vokasi Sumut Dr. Surya Dharma, S.T MT.

Dia menyebutkan media bootcamp ini  bertujuan untuk mengenalkan secara luas sistem pendidikan vokasi d Sumut. Pasalnya pendidikan ini masih menjadi pilihan kedua.

Karena itu dia mengharapkan para jurnalis dari berbagai media dapat meningkatkan pemahaman terhadap perkembangan pendidikan vokasi di Sumut.

Menurutnya melalui kegiatan ini juga dapat meningkatkan kualitas pemberitaan terkait pendidikan vokasi, dan membangun jaringan kerja sama antar media massa dengan lembaga pendidikan vokasi.

Disebutkan Surya, meskipun pendidikan vokasi di perguruan tnggi masih menjadi pilihan kedua tapi lulusannya diyakini siap bekerja sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

“Kita perlu gaung pendidikan vokasi ini sampai ke masyarakat melalui pemberitaan dari berbagai media massa, sehingga memahami pendidikan  vokasi itu termasuk lulusannya yang siap memasuki dunia kerja,” katanya.

Surya menjelaskan, program ini sudah diawali beberapa tahun lalu. Sekarang ini adalah program ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah dan ini terus berlanjut.

Dijelaskannya, kegiatan ini diinisiasi sejak 2020 yang namanya menara vokasi yang dibentuk Dirjen Vokasi dan mempunyai banyak program kegiatan salah satunya adalah Mitras DUDI.

Dijelaskannya, Mitras DUDI ini menyelenggarakan beberapa event yang tujuannya  untuk menjamin dan mempererat hubungan antara industri dengan perguruan tinggi.

Kemudian pada 2021 kegiatannya bernama Akselator Kemitraan Daerah yang tujuannya sama menjalin hubungan yang baik dengan industri.

Selanjutnya Mitras DUDI menggiatkan kegiatannya pada 2023 dengan keberadaan Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV), sedangkan di pusat adalah TKDN skala Nasional.

Selain itu juga ada Ekosistem Kemitraan yang lahir di 2023 yang tujuannya adalah menghasilkan beberapa kebijakan seperti perencanaan tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian di Sumut

Surya juga menjelaskan, kegiatan ini merupakan kelanjutan program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah Sumatera Utara yang tahun lalu diluncurkan di Medan.

Politeknik Negeri Medan dipercaya Direktorat Kemitraan Penyelarasan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) Kemendikbud Ristek sebagai koordinator program tersebut.

Dalam program itu pihaknya menggandeng perguruan tinggi vokasi yakni Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara, Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, dan AMIK Polibisnis sebagai anggota konsorsium, dan kementerian Perdagangan untuk terus melakukan upaya kerja sama dengan DUDI.

Sedangkan narasumber Direktur Tempo Institute, Qaris Tajudin dalam paparannya.memaparkan  dan berbagi cerita tentang peliputan vokasi.

 Qaris yang juga wartawan, dan penulis buku ini menuturkan bagaimana memberitakan pendidikan vokasi. Menurutnya melihat sebagian besar berita vokasi yang dibuat adalah tentang event atau seremoni, sehingga kurang terlalu menarik bagi masyarakat.

Qaris mencontohkan, selama ini jika isu pemerintah mendorong pendidikan vokasi, maka dipastikan beritanya tentang kebijakan, kurikulum dan hibah.

Sedangkan jika terkait isu kolaborasi pendidikan vokasi dengan institusi, maka yang diliput biasanya mengenai penandatangan Memorandum of Understanding (MoU).

Padahal, ungkap Qaris, di balik berita seremonial vokasi ada hal menarik yang bisa dijadikan cerita.

Menurutnya banyak cara atau angel diambil untuk memberitakan vokasi. Karena vokasi belum terlalu dikenal masyarakat, sehingga sisi-sisi potensial untuk diangkat banyak sekali antara lain rencana kegiatan-kegiatannya.

Kemudian tentang keberhasilan-atau kisah-kisah inspiratif yang ada di vokasi bahkan juga hasil penelitian dan inovasi yang sebetulnya sederhana, tapi sangat berguna bagi masyarakat.

Hal lain yang perlu diangkat juga inovasi lulusan dan bagaimana pendidikan vokasi itu mengisi kekosongan pekerja. Karena selama ini lembaga pendidikan yang lain banyak menghasilkan pemikir, bukan pekerja.

Tim Pakar Mitras DUDI Kemendikbud, Dr. Ing. Heru Pranoto, ST MT saat menutup Bootcamp Media iti mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas diselenggarakan kegiatan ini.

Menurutnya kegiatan ini
dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama dengan media dan jurnalis yang ke depannya lebih baik, Sehingga tercipta gagasan dan inovasi.

Heru mengungkapkan pada 2024 ini, ada program riset berdikari dan inovasi. Sehingga diharapkan tercipta riset dan inovasi sesuai kebutuhan masing-masing daerah ke depannya.

“Sumut memerlukan inovasi yang akan diangkat dari Polmed Medan, Wilmar dan USU. Saya harap  rekan-rekan media dapat mempublikasikan inovasi tersebut,” ujar Heru. ( swisma)