MEDAN — Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Dr Muryanto Amin SSos MSi mewisuda 1.952 lulusan USU secara hybrid di Auditorium USU tersebut selama dua hari, Senin – Selasa (5-6/2/2024).
Dalam pidatonya berjudul “Respon Perubahan Iklim dan Adaptasi Kebutuhan Profil Pekerja dari Lulusan Perguruan Tinggi,” rektor mengulas tentang tindakan yang diperlukan dalam mengelola perubahan kebutuhan kerja di tengah isu perubahan iklim, serta mengharuskan setiap negara meratifikasi peraturan tentang perubahan iklim.
Menurutnya isu tentang perubahan iklim dunia, telah dimulai sejak Protokol Montgreal 1987, berisi perjanjian lingkungan hidup yang menjadi model diplomasi masa depan
Kebijakan tersebut mengatur keputusan teknis yang memberi dampak ekonomi, sosial, dan politik pada supply chain (rantai pasok) dengan pola produksi yang berubah, dikenal sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Perubahan kebutuhan lapangan pekerjaan dan profesi sektor Energi Baru Terbarukan di dunia terus mengalami peningkatan selama satu dekade terakhir,” ungkap Prof. Muryanto.
Muryanto juga menjelaskan, sebagai bagian dari ekosistem produktivitas dunia, lembaga pendidikan formal masih memberikan deposit jumlah lulusan yang lebih besar ketimbang lembaga lainnya.
Selain memiliki basis pemahaman bidang ilmu yang diminati, setiap lulusan diharapkan mendapatkan bekal keterampilan yang dibutuhkan oleh industri energi baru terbarukan.
Profil tenaga kerja terampil yang dibutuhkan akan menumbuhkan investasi di Indonesia. Sehingga yang diperlukan adalah kemampuan inovasi dari angkatan kerja terampil di Indonesia.
Dia menegaskan kurikulum pembelajaran selama masa perkuliahan yang didapatkan para lulusan USU, harus disesuaikan dengan perubahan kebutuhan profil tenaga kerja di sektor energi terbarukan.
“Peran ilmu saintek dan sosial humaniora sangat penting memberikan solusi dari masalah pentingnya perubahan perilaku di masyarakat,” katanya.
Prof. Muryanto lebih lanjut mengatakan, beberapa alumni USU telah memilih profesi sebagai entrepreneur di bidang EBT, seperti Kepul dan Aksata Pangan.
Sejalan dengan itu, dia juga menyoroti alumni USU sangat diperlukan untuk masuk dalam industri EBT lainnya berbasis high technology seperti EV, hydropower skala besar, floating solar PV, geothermal, dan bahkan carbon storage and capture.
“Kita semua mengharapkan peran alumni USU memiliki kemampuan teknis di industri EBT agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen,” ujar Prof. Muryanto.
Di hadapan para lulusan, dia
juga menyatakan USU telah melakukan berbagai penataan program selama 3 tahun terakhir dan terus berlanjut tanpa henti, agar menghasilkan alumni yang product knowledge based.
Kebijakan USU menjadi World Class University, dipilih agar memastikan proses pembelajaran memenuhi standar internasional.
“ USU telah melakukan berbagai inovasi program agar alumni mampu berperan dalam perubahan dunia termasuk di bidang EBT,” tegasnya.
Pada 2023-2024, USU melaksanakan program Enhancing Quality Education for International University Recognition (EQUITY) sebagai ikhtiar untuk mencapai peringkat 500 QS universitas berkelas dunia.
QS WUR 2024 merilis 1.500 universitas di seluruh dunia dalam pemeringkatannya pada Juli 2023.
USU telah memiliki standar sebagai universitas berkelas dunia di peringkat 1.201 QS WUR 2023, peringkat 1.501 THE WUR pada 2023, urutan 5 terbaik PT di Indonesia versi Schimago Rank 2023.
Selain itu naik peringkat dari urutan 28 ke 12 PTN di Indonesia versi Webometric Tahun 2023, meraih 401-450 QS AUR di 2023 atau naik 50 peringkat dari tahun lalu.
Dikatakannya, USU mengelola 40.908 mahasiswa dan menghasilkan alumni sebanyak 254.365 orang, harus tetap mampu berperan dalam pertumbuhan industri energi baru terbarukan, agar alumni yang dihasilkan cepat diserap oleh industri.
“Memastikan proyek perubahan yang dilakukan memberikan hasil terbaik bagi kehidupan, adalah ketika Anda mampu menjadi role model atau memimpin dengan memberi contoh,” ujar Prof. Muryanto.
Anderson Sitorus S.Hut., seorang wisudawan dari Fakultas Kehutanan yang meraih IPK 4,00 tertinggi se-USU program Sarjana memberikan sambutan mewakili pata lulusan.
Lulusan USU periode ini sendiri terdiri dari 758 orang (38.83 %) pria dan 1.194 orang (61.17 %) wanita. Saat ini jumlah lulusan USU adalah sebanyak 254.365 orang. ( swisma)