MEDAN– Kepala Badan Pusat Statistik Wilayah Sumatera Utara, Asim Saputra mengatakan, pada November 2024, inflasi year-on-year (y-on-y) di Sumatera Utara sebesar 1,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,21. di 8 kabupaten/ kota.
“Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Pematang Siantar sebesar 3,06 persen dengan IHK sebesar 107,69,” kata Asim Saputra, Senin (2/12/2024).
Sedangkan inflasi y-on-y yang terendah,.lanjutnya terjadi di Kabupaten Deli Serdang sebesar 0,23 persen dengan IHK sebesar 105,53.
Menurutnya inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,12 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,90 persen.
Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,56 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,84 persen.
Selain itu juga kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,46 persen. Kelompok pendidikan sebesar 1,01 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,63 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,72 persen.
Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,44 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.
Tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,54 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 1,13 persen.
Disebutkannya juga, perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS PlSumatera Utara di 8 kabupaten/ kota, pada November 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,49 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 104,65 pada November 2023 menjadi 106,21 pada November 2024.
Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,54 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 1,13 persen.
Adapun secara m-to-m, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi pada November 2024 antara lain tomat, bawang merah, minyak goreng, udang basah, bawang putih, Sigaret Kretek Mesin (SKM).
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada November 2024 antara lain: cabai merah, beras, cabai rawit, daging ayam ras, sabun detergen bubuk, sawi hijau, makanan ringan/snack.
Berdasarkan hasil pantauan di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Sukaramai dan Pasat Halat Medan harga tomat melambung tinggi berkisar Rp 26 ribu hingga Rp 30 ribu per kilo.
Sedangkan bawang merah berkisar antara Rp 40 ribu hingga Rp 43 ribu per kilo. (swisma)