Dispenda

Pemprovsu Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil dan Pasokan Aman Jelang Ramadan

MEDAN – Di bulan suci Ramadan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) memberikan angin segar bagi masyarakat terkait kestabilan harga bahan pokok.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Yosi, memastikan bahwa stok kebutuhan pangan aman dan harga tetap terkendali.

“Kami terus memantau harga pasar dan memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar. Masyarakat tidak perlu panik dan tetap berbelanja sesuai kebutuhan,” ujar Yosi dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.

Langkah Pemerintah Menjaga Kestabilan Harga

Pemerintah Sumut bekerja sama dengan Bulog dan para distributor untuk menggelar pasar murah di berbagai daerah. Ini bertujuan membantu masyarakat mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, terutama selama Ramadan.

“Pasar murah telah digelar di sejumlah di wilayah Medan, seperti di daerah Bromo, Percut Sei Tuan dan beberapa tempat lainnya. Untuk di daerah seperti Labuhan Batu, Serdang Bedagai, Karo, Dairi, dan Tebing Tinggi,” jelas Yosi.

Program ini, lanjutnya, diharapkan bisa menjadi solusi nyata untuk meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga yang biasanya terjadi jelang Ramadan.

Salah satu komoditas strategis, seperti minyak goreng, dijual di pasar murah dengan harga Rp15.000 per liter, lebih rendah dibandingkan harga pasar rata-rata yang mencapai Rp17.500. Langkah ini diharapkan dapat menekan inflasi selama Ramadan hingga Idul Fitri.

Bijak Berbelanja di Tengah Ramadan

Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan menghindari pembelian berlebihan.

“Belanja secukupnya saja, jangan terpengaruh isu yang tidak jelas. Ini demi menjaga stabilitas harga di pasar dan menghindari kelangkaan,” tambah Yosi.

Pemerintah akan terus melakukan pengawasan ketat setiap minggu untuk memastikan harga bahan pokok tidak melonjak secara tidak wajar dan distribusi tetap berjalan lancar.

“Ramadan bukan sekadar momen menahan lapar dan dahaga, tetapi juga saat yang tepat untuk melatih kesabaran, mengasah kebijaksanaan, dan mengendalikan diri. Dalam menjalani ibadah puasa, kita diingatkan untuk tidak hanya bijak dalam berbelanja tetapi juga dalam mengelola emosi dan sikap konsumtif,” sambungnya.

Menurut Yosi, ketika harga kebutuhan pokok stabil, hal itu bukan hanya kesempatan untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga untuk memperkaya jiwa dengan rasa syukur dan kebersahajaan.

“Mari manfaatkan bulan suci ini sebagai momentum untuk membangun kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal pengelolaan ekonomi keluarga,” pesannya.

Puasa adalah ujian, bukan hanya tentang seberapa kuat kita menahan lapar, tetapi juga tentang seberapa bijak kita dalam memanfaatkan setiap rezeki yang ada.

“Dengan sikap bijak dan hati yang tenang, kita semua dapat menjalani Ramadan dengan penuh berkah dan kedamaian,” tutupnya. (Rel)