MEDAN-Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara ( Sumut) melaporkan pada Juli 2024 terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) Provinsi Sumatera Utara sebesar 2,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,87.
Kepala BPS Sumut, Asim Saputra menyebutkan, penyumbang utama inflasi Juli 2024 tersebut adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,26 persen.
“Sedangkan komoditas dominan penyumbang inflasi tersebut ada lima, yakni beras 0,52 persen, cabai merah 0,31 persen, emas perhiasan 0,25 persen, sigaret kretek mesin 0,19 persen, dan gula pasir 0,14 persen,” kata Asim Saputra saat rilis berita resmi statistik di Kantor BPS Jalan Asrama, Medan, Kamis ( 1/8/ 2024).
Asim Saputra menyebutkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Padangsidimpuan sebesar 2,80 persen dengan IHK sebesar 107,08 dan terendah di Labuhanbatu sebesar 1,22 persen dengan IHK sebesar 108,36.
Tingkat inflasi year on year Sumut pada Juli 2024 ini lebih rendah dibandingkan Juli 2023 sebesar 2,54 persen.
Dijelaskannya, inflasi Juli 2024 secara year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,63 persen.
Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,44 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,46 persen; kelompok perlengkapan.
Selain itu kelompom peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,75 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,47 persen; kelompok transportasi sebesar 0,43 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,87 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,64 persen.
Pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,24 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,91 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,08 persen.
Ditambahkannya, untuk tingkat deflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,82 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 0,81 persen. (swisma)