Diresmikan Bobby Nasution, Imam Abdul Hadi Berharap Pasar Akik Gerakkan Perekonomian

MEDAN – Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution meresmikan Pasar Akik Jalan AR Hakim, Medan Area, Selasa (26/11/2024), setelah lima bulan direvitalisasi PUD Pasar Kota Medan bersama pihak ketiga.

Plt Dirut PUD Pasar Medan Imam Abdul Hadi berharap Pasar Akik nantinya bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya pedagang. Karena kondisi Pasar Akik saat ini jauh lebih nyaman bagi pedagang dan juga masyarakat yang berkunjung.

Peresmian Pasar Akik dihadiri sejumlah Forkopimda Medan, Plt Dirut PUD Pasar Medan Imam Abdul Hadi, Direktur Operasional Ismail Pardede, Direktur Keuangan Fernando Napitupulu, Kacab 1 Agus Syahputra, pihak ketiga dari PT Indah Kencana dan sejumlah tokoh masyarakat serta pedagang.

Dalam sambutannya, Plt Dirut PUD Pasar Medan Imam Abdul Hadi menyampaikan revitalisasi Pasar Akik selesai dilakukan pembangunannya kurang lebih lima bulan.

“Dimulai 5 Juli 2024 dan selesai di November ini, dengan jumlah unit stand meja sebanyak 335. Pasar Akik sebagai pendorong aktivitas masyarakat dengan tetap menjaga kearifan lokal. Dan ini terealisasi berkat kerjasama yang dilakukan Pemerintah Kota Medan atau Pud Pasar Medan dengan pihak ketiga dan koperasi masyarakat pedagang,” kata Imam yang didampingi Direktur Operasional Ismail Pardedednan Direktur Keuangan Fernando Napitupulu.

Imam Abdul Hadi berharap dengan diresmikannya Pasar Akik ini bisa menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya para pedagang yang tadinya tidak memiliki tempat yang pasti untuk berdagang.

“Pasar Akik ini memiliki tempat berjualan dengan fasilitas yang jauh lebih baik dari kondisi sebelumnya, yang rusak, bocor, bau, becek, serta tidak terawat. Kondisi Pasar Akik kini juga nyaman bagi pengunjung yang datang dengan berbagai fasilitas kamar mandi yang bersih serta taman,” ucapnya.

Sementara Walikota Medan Bobby Afif Nasution mengapresiasi kehadiran Pasar Akik setelah direvitalisasi, karena dulunya Pasar Akik merupakan pasar yang ilegal untuk berjualan.

Bobby Nasution menyampaikan secara singkat kondisi Pasar Akik sebelum revitalisasi.

Dikatakannya, revitalisasi yang dilakukan ini merupakan hasil dari saling mengalah antara Pemko Medan, pedagang, Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar dan pengelola Pasar Akik sebelumnya.

“Lebih dari 30 tahun, dulunya ini (Pasar Akik) adalah jalan milik Kota Medan. Namun karena jalan ini jarang digunakan, perlahan pedagang mulai berjualan dan akhirnya full memenuhi jalanan sampai akhirnya gak bisa digunakan lagi,” kata Bobby Nasution.

Meski telah ditempati untuk berjualan, kata Bobby Nasution, tapi para pedagang merasa tidak memiliki kepastian. Apalagi, imbuhnya, merebak isu mau digusur, ditiadakan dan lain – lain. Mengingat proses jual beli adalah hal yang penting dan menyangkut kebutuhan masyarakat, jelasnya, dirubah fungsinya yang semula jalan untuk keperluan umum menjadi pasar melalui revitalisasi yang dilakukan.

Bobby Nasution menuturkan, Pasar Akik yang direvitalisasi ini merupakan hasil bentuk kerja sama antara Pemko Medan melalui Badan Usaha Daerah (BUD) Pasar dengan swasta. Oleh karenanya orang nomor satu di Pemko Medan ini berharap, hal yang sama ini juga harus mulai dibiasakan untuk program-program lainnya.

“Kalau hanya mengandalkan APBD dan uang PUD Pasar, pasar ini mungkin 50 tahun lagi baru bisa dibangun. Kalau hanya andalkan APBD, gak akan cukup untuk bangun semua pasar di Kota Medan. Jadi mulai biasakan untuk bekerjasama. Mulai biasakan kita membuka diri dan biasakan untuk tidak mempersulit administrasinya,” ungkapnya.

Khususnya kepada para pedagang, Bobby Nasution minta agar Pasar Akik yang telah direvitalisasi tersebut untuk dijaga dan dirawat. “Tolong dijaga dan dirawat agar pasar ini bisa berkembang dengan baik. Mudah-mudahan pasar ini bawa kebaikan untuk kita semua,” harapnya.

Selain Pasar Akik, PUD Pasar Kota Medan juga sedang berencana merevitalisasi pasar lain di Kota Medan, seperti Pasar Simalingkar dan beberapa pasar lainnya.

“Hal ini dilakukan guna memberikan kenyamanan terhadap pedagang dan masyarakat, serta bergeraknya roda perekonomian masyarakat di Kota Medan,” kata Imam. (Red)