GLOBALMEDAN.COM, MEDAN- Kepala Perwakilan Kemeterian Keuangan Provinsi Sumatera Utara, Parjiya mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlanjut, APBN menjadi salah satu instrumen yang memegang peranan penting dalam pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan perekonomian baik secara nasional maupun regional.
“Sampai akhir 2021, realisasi belanja Kementerian Negara/Lembaga (K/L) sebesar Rp20,33 triliun atau 96,84% dari total pagu Rp20,93 triliun,” kata Parjiya yang juga Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Utara dalam keterangan tertulis diterima redaksi, Sabtu (22/1/2022).
Pada press conference kinerja APBN TA 2021 Sumatera Utara, Kamis (20/1/2022) yang dihadiri seluruh Kepala Kantor Wilayah di lingkungan Kementerian Keuangan Sumut, Parjiya menyebutkan, capaian realisasi tersebut naik sebesar 2,94% dibandingkan pada 2020
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Heru Pudyo Nugroho memperinci belanja tersebut meliputi belanja K/L terdiri dari belanja pegawai dengan realisasi sebesar Rp8,91 triliun atau 100,88% dari pagu Rp8,83 triliun.
Kemudian belanja barang realisasi sebesar Rp6,87 triliun atau 94,16% dari pagu Rp7,29 triliun, belanja modal realisasi sebesar Rp4,51 triliun atau 94,84% triliun dari pagu Rp4,75 triliun dan belanja bantuan sosial realisasi sebesar Rp38,41 miliar atau 99,35% dari pagu Rp38,66 miliar.
Sedangkan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dari total pagu Rp41,15 triliun, realisasinya mencapai sebesar Rp40,16 triliun atau 102,46%.
Alokasi TKDD tersebut pada 34 pemerintah daerah di Provinsi Sumatera Utara terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH), realisasi sebesar Rp3,21 triliun atau 203,69% dari pagu Rp1,58 triliun, Dana Alokasi Umum (DAU), realisasi 100% atau sebesar Rp22,69 triliun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, realisasi sebesar Rp2,65 triliun atau 89,08% dari pagu Rp2,98 triliun.
Selanjutnya Dana Insentif Daerah (DID), realisasi sebesar Rp446,54 miliar (100%), DAK Non-Fisik dengan realisasi Rp7,65 triliun atau 96,28% dari pagu Rp7,95 triliun, dan Dana Desa dengan realisasi Rp4,50 triliun atau 99,47% dari pagu Rp4,53 triliun.
Sedangkan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I Eddi Wahyudi dan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara II Anggrah Warsono menyampaikan penerimaan pajak sebesar Rp23,28 triliun atau 92,34% dari target Rp25,21 triliun.
Realisasi ini menunjukkan pertumbuhan positif dibanding tahun 2020 (bruto 12,32% vs netto 7,56%).
Adapun Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Utara menyampaikan
total penerimaan dari bea masuk, bea keluar dan cukai sebesar Rp5,91 triliun atau 397,99% dari target di 2021, apabila dibandingkan tahun 2020, capaian ini naik 234,74% (yoy).
Penerimaan bea masuk sebesar Rp879,14 miliar atau 119,94% dari target Rp732,96 miliar, penerimaan bea keluar sebesar Rp4,12 triliun atau 22.635% dari target Rp18,22 miliar. Sedangkan penerimaan cukai sebesar Rp914,45 miliar atau 124,28% dari target Rp735,79 miliar.
Pada sisi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), realisasi pendapatan sampai akhir tahun sebesar Rp2,15 triliun atau 129,65% dari target yang ditetapkan, realisasi ini meningkat 12,21% dibandingkan tahun 2020.
Realisasi yang melampaui target ini disumbang dari realisasi pendapatan Badan Layanan Umum Layanan Kesehatan dan Pendidikan yang mencapai Rp1,05 triliun atau 102,82% dan secara signifikan dari PNBP lainnya sebesar Rp1,10 triliun atau 173,14% Penerimaan PNBP Lainnya diantaranya berasal dari 3 jenis pendapatan yang dikelola Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumut yaitu Pengelolaan BMN, Pengurusan
Piutang Negara dan Lelang.
Realisasi ketiga jenis pendapatan tersebut melebihi target yang telah
ditetapkan, sesuai yang disampaikan Kepala Kanwil DJKN Sumatera Utara Tedy Syandriadi.
Capaian masing-masing kegiatan meliputi PNBP BMN mencapai Rp28,12 miliar atau 121% dari target
Rp23,10 miliar. PNBP Piutang Negara, realisasi mencapai Rp717,57 juta atau 256% jauh melebih target Rp279,70 miliar. Untuk PNBP Lelang, realisasi mencapai Rp32,78 miliar atau 129% dari target Rp25,22 miliar.
Memperhatikan capaian positif kinerja pendapatan dan belanja sepanjang 2021, mengindikasikan efektivitas ekonomi di wilayah Sumatera Utara bergerak ke arah pemulihan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sumut berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dan bersinergi untuk mendukung upaya pemulihan perekonomian di Sumatera
Utara.
Selanjutnya di 2022, mengajak seluruh K/L, Pemerintah Daerah dan stakeholder mitra strategis bergerak cepat dan memperkuat sinergi untuk kinerja APBN yang lebih baik.( swisma)