Globalmedan.com | Medan – RELOKASI seluruh tenant di Merdeka Walk ke Taman Lily Suheri seluas 4.000 meter persegi, Jalan Listrik Medan yang konon katanya bisa menampung 12 tenant, hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda pelaksanaannya. Padahal, jadwal pelaksanaan revitalisasi Lapangan Merdeka Jalan Pulau Penang, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Medan, tersebut tinggal menghitung hari.
Rencana awal revitalisasi Lapangan Merdeka peletakan batu pertama pada tanggal 29 Juni 2022 oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Namun, dengar kabar rencana awal batal diundur menjadi 4 Juli 2022 peletakan batu pertama. Dan kabar terakhir menjadi 7 Juli 2022 peletakan batu pertama oleh orang nomor satu di Indonesia.
Artinya, dari jadwal tertera tersebut di atas maka seluruh tenant yang ada di Merdeka Walk itu harus mengosongkan areal sebelum tanggal 07 Juli 2022 mendatang. Namun, sejak berita ini diterbitkan, belum terlihat adanya kegiatan pemimdahan dari areal tersebut ke Taman Lily Suheri.
Parahnya, hasil pantauan wartawan mimbar umum, Senin (20/06/2022) lokasi Taman Lily Suheri yang direncanakan untuk tempat para tenant di Merdeka Walk itu untuk melanjutkan usaha kulinernya dengan mempekerjakan 600 karyawan karena lapaknya lagi direvitalisasi tidak ada kegiatan apapun.
Memang sebelumnya, sudah dilaksanakan pertemuan dengan pemilik tenant dan pengelola dimana akan diberi kompensasi seperti potongan pajak hingga 50 % bagi seluruh tenant yang berada di Merdeka Walk (MW) serta membebaskan pembayaran sewa lokasi hingga dua tahun lamanya sebagai bentuk pengganti waktu selama masa revitalisasi Lapangan Merdeka. Informasi lain dihimpun, revitalisasi Lapangan Merdeka itu sudah tahap tender dengan biaya Rp 92 M lebih.
Menanggapi hal tersebut di atas, Wakil ketua DPRD Kota Medan H Rajudin Sagala SPd I mengatakan, Pemko Medan segera menyiapkan lahan yang sudah ditetapkan itu dengan layak. Mengingat, waktu relokasi para tenant di Merdeka Walk tinggal menghitung hari dan 600 orang bekerja di tempat itu. “Jangan sampai, revitalisasi Lapangan Merdeka jangan memunculkan persoalan baru. Apalagi, tenant itu ada ratusan karyawan perlu pekerjaan,” ungkap Rajuddin Sagala.
Masih katanya, jika ditanya soal revitalisasi Lapangan Merdeka secara pribadi sangat setuju, sebab Lapangan Merdeka merupakan ikon Kota Medan. “Artinya, kita harus mengembalikan kembali nilai-nilai sejarah dengan adanya revitalisasi ini,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Medan satu ini. (rizky)
Berita terkait