MEDAN – Anggota DPRD Kota Medan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Renville Pandapotan Napitupulu ST menggelar dua sesi Reses Masa Sidang I Tahun Sidang Ke III Tahun Anggaran 2022, Sabtu (19/2/2022).
Dalam reses ini, Renville Napitupulu menyerap seluruh aspirasi dan keluhan masyarakat yang kemudian akan dibawa ke forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Aspirasi bapak ibu akan saya tuangkan di Pokir lalu kemudian saya bawa ke Musrenbang untuk direalisasikan pada 2023,” kata Renville Napitupulu saat membuka reses sesi pertama di Jalan Gaperta Ujung Gang Beringin Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia.
Reses ini dihadiri sejumlah perwakilan Dinas PU Medan, perwakilan Dinas PKPPR Medan, perwakilan Dinas Pertanian dan Kelautan Medan, perwakilan Dinas Koperasi UMKM, Camat Medan Helvetia, Alexander Sinulingga, Lurah Tanjung Gusta, Irwanta Ginting dan jajaran Kepling serta ratusan warga.
Renville menjelaskan, pada Tahun 2022 ini, Pemko Medan menyediakan anggaran cukup besar untuk pembangunan infrastruktur, terutama jalan dan drainase. Anggaran ini dikelola Dinas PU Medan sebesar Rp1 Triliun, dan untuk perbaikan drainase di Kota Medan mencapai Rp540 Miliar.
“Karena itu, warga Medan berkesempatan mengajukan aspirasi di reses ini untuk nantinnya direalisasikan dengan pembangunan infrastruktur di lingkungan warga,” jelas Renville wakil rakyat dari Dapil I Kota Medan.
Senada, Camat Medan Helvetia, Alexander Sinulingga berharap warga memanfaatkan acara reses ini untuk mewujudkan harapan warga terhadap kondisi infrastruktur dan lingkungan.
“Manfaatkanlah reses ini untuk menyalurkan aspirasi kita,” ujarnya.
Sejumlah aspirasi dan keluhan warga terhadap kondisi lingkungan mereka mencuat di acara ini, terutama persoalan drainase dan jalan. Seperti Tokoh Masyarakat Gang Beringin, Edi Silalahi mengungkapkan di gang itu sering banjir akibat drainase tidak memadai.
“Mohon ada perbaikan dan pembangunan parit dari ujung depan sampai belakang gang, agar tidak terjadi lagi banjir. Kami berharap ada perhatian dari anggota dewan dan aparatur pemerintah terhadap masalah-masalah kami di gang ini,” katanya.
Begitu juga Normalina Purba berharap pembangunan infrastruktur terlaksana di gang ini. “Ada wilayah di gang ini sering banjir karena tidak ada drainase. Akibatnya anak-anak tidak bisa keluar gang untuk sekolah karena terhalang banjir,” ungkapnya.
Sedangkan Toga Ginting salah seorang warga yang bertempat tinggal di pinggir rel mengharapkan adanya perhatian dari DPRD Medan terhadap kondisi warga di pinggiran rel.
“Selama ini tidak ada perhatian kepada warga pinggiran rel, padahal kondisi warga di sana memprihatinkan dan jalannya sering banjir dan becek. Mohon perhatian pak, masalah jalan di wilayah itu,” pintanya.
Menjawab aspirasi warga konstituennya tersebut, Renville Napitupulu mengatakan untuk Kota Medan persoalan genangan air menjadi persoalan bersama. Dalam hal ini peran P3SU menjadi ujung tombak untuk mengatasi masalah genangan air.
“Kepada camat mohon agar petugas ini diarahkan untuk membersihkan parit mulai dari hilir guna mencegah terjadinya penyumbatan parit penyebab genangan air,” ujar Ketua DPD PSI Kota Medan ini.
Terkait jalan dan parit gang, Renville minta aparat kepling untuk menindaklanjutinya dengan memeriksa di titik mana saja butuh perbaikan. Selanjutnya laporkan ke kelurahan untuk diupayakan pembangunan parit.
“Kemudian ajukan ke dinas untuk ditampung anggaran perbaikan. Bahkan kalau perlu bisa dibangun dengan menggunakan dana desa,” sebutnya.
Sedangkan untuk daerah pinggir rel, Renville mengatakan kondisi jalannya becek karena luapan dari Sungai Bederah.
“Karenanya pada 2022 ini Pemko Medan dan BWS Sumatera II akan melakukan normalisasi sungai-sungai di Kota Medan. Termasuk sepanjang Sungai Bederah sehingga sungai di Kota Medan bisa menampung debit air hujan dan tidak meluap lagi,” terang anggota dewan yang duduk di Komisi IV DPRD Medan ini.
Sementara untuk kondisi jalan pinggir rel, Renville memastikan akan menindaklanjuti persoalan ini ke Pemko Medan agar segera diatasi termasuk berkoordiansi dengan pihak Perumka selaku pihak yang berwewenang jalan pinggir rel.
Selain itu, persoalan lampu jalan juga menjadi keluhan warga Gang Beringin. Warga mengatakan di gang itu lampu jalan sudah lama tidak berfungsi.
“Kami berharap ada pemasangan lampu jalan agar gang ini terang sehingga mencegah terjadinya aksi kriminalitas,” harap Edi Silalahi.
Menanggapi ini, Renville mengatakan dirinya juga fokus terhadap kondisi lampu jalan di Kota Medan.
“Beberapa hari lalu ada pengaduan 11 titik lampu jalan bermasalah, saya tindaklanjuti ke Dinas Pertamanan dan seminggu kemudian menyala,” ucap Wakil Ketua Fraksi HPP DPRD Medan ini.
Renville mengatakan warga berhak mendapatkan pelayanan lampu jalan karena pengadaannya memakai uang rakyat. Namun begitu, warga juga harus proaktif mengawasi kondisi lampu jalan, bila ada masalah bisa langsung menghubunginya atau aparatur pemerintahan setempat untuk ditindaklanjuti ke dinas terkait.
“Kepling segera foto lampu jalan yang mati dan berikan kepada saya untuk ditindaklanjuti ke Dinas Pertamanan. Untuk pak Camat agar mengarahkan lurah melakukan pengawasan terhadap lampu jalan terutama box lampu yang sering rusak,” tandasnya.
Warga juga keluhkan masalah sampah yang dibuang sembarangan. “Mohon ada perhatian dari Camat dan Lurah untuk mengatasi masalah ini,” kata seorang warga Gang Beringin.
Renville menjelaskan sampah saat ini penanganannya diserahkan ke kecamatan dan pengawasannya melalui kepling.
“Jadi kecamatan harus mengawasi masalah sampah ini agar warga terbebas dari sampah,” katanya seraya mengimbau warga rajin membayar retribusi sampah agar secara rutin diangkut petugas sehingga lingkungan bersih.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Medan Helvetia, Alexander Sinulingga mengajak warga untuk tetap taat prokes. Dia mengungkapkan kasus penularan Covid 19 di kecamatan tersebut terhitung tinggi. Terbaru yang terkonfirmasi positif 9 orang dan 3 orang meninggal.
“Sejumlah lingkungan di wilayah ini diisolasi, karenanya kami meminta warga wajib tetap taat prokes dan vaksin untuk memutus penularan Covid 19,” ucapnya.
Seusai menggelar sesi pertama reses di Kelurahan Tanjung Gusta, di hari yang sama Renville Napitupulu kembali melaksanakan reses sesi kedua di Jalan Bahagia Lingkungan IV Kompleks Tanah Wakaf Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia yang dihadiri sejumlah perwakilan OPD Pemko Medan, aparatur pemerintahan setempat dan ratusan warga.
Di sesi kedua tersebut, kembali politisi PSI ini menyerap aspirasi dan keluhan warga terhadap kondisi infrastruktur di lingkungan mereka. Selain itu, persoalan sampah, kesehatan dan admininistrasi kependudukan juga mencuat di reses sesi kedua ini. (Red)