Rekanan Dan Pengawas Lapangan Diduga Ada Main Mata Di Proyek BWSS Aek Silimbat Kabupaten Toba

TOBA – Sejumlah progres kegiatan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera II yang  melakukan pembangunan prasarana pengendali banjir di sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) di provinsi Sumatera Utara dituai banyak memiliki masalah.
Permasalahan timbul disebabkan adanya dugaan main mata antara pengawas dan rekanan sehingga berujung kegiatan diduga tidak dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknik seperti yang terjadi pada kegiatan pemeliharaan sungai  Aek Silimbat kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Sumatera Utara.

Untuk bangunan pembuatan tembok penahan tanan (TPT) kejanggalan yang terlihat mulai dari pondasi bangunan tidak jelas, begitu juga campuran semen balok sloof beton,  campuran semen pasangan batu,  jarak cerucuk dan bahan cerucuk yang dipasang diduga dari pipa  odong odong.

Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Khatulistiwa Sumatera Utara Sogar Manurung yang juga merupakan pemerhati sosial dan pembangunan di Kabupaten Toba mengatakan dari sekian banyak kegiatan proyek BWSS di kabupaten Toba  ditenggarai dikerjakan asal ada, dan bahkan di duga proyek  dijadikan ajang persekongkolan antara pengawas dan rekanan yang ujungnya menimbulkan kerugian bagi negara.

“Coba kita cros chek dulu pemakaian pipa pada kegiatan pemeliharaan Aek Silimbat di kecamatan Sigumpar.

Nampak jelas pipa odong-odong yang tidak akan tahan lama yang dipakai disana. Dalam waktu tidak lama, pipa itu akan cepat kropos dimakan karat seharusnya pakai pipa Gip yang tahan karat” ujar  Sekretaris LSM Kathulistuwa Sogar Manurung, Jumat (13/01/2023).

Disampaikannya, dari pada rekanan memakai pipa odong odong yang sangat tipis, katanya ada baiknya menggunakan cerucuk bambu sebab lebih tahan puluhan tahun dan bahkan tidak akan berkarat sebab semakin lama terbenam di air maka akan semakin kuat dan kokoh.

Sogar berharap, pihak BWSS Sumatera II diminta untuk meninjau kembali keberadaan seluruh proyek yang ada di kabupaten Toba.

“Kami minta pada pimpinan BWSS Sumatera II untuk mengevaluasi kembali kegiatannya. Semua proyek BWSS jangan asal jadi dan jangan dijadikan ajang korupsi. Perhatikan kualitasnya sehingga bisa bermanfaat untuk jangka panjang demi kemakmuran masyarakat,” harapnya

Terkait keberadaan proyek tersebut beberapa pengawas lapangan saat dimintai konfirmasinya tidak ada yang berhasil dihubunggi baik melalui telepon selulernya maupun ditemui secara langsung.

Sekedar diketahui kegiatan Pemeliharaan Aek Silimbat di Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba telah selesai dikerjakan tahun 2022 lalu. Proyek yang didanai APBN tahun 2022 ini  menghabiskan anggaran sebesar Rp. 1.909.935.000 dengan penanggung jawab penuh PPK Operasi Dan Pemeliharaan SDA Sumatera II.(James Sirait)