17 September 2024 / 16:50 WIB
Hut 10 indosat

OJK Sumbagut dan Forkom IJK Sumut Gelar BIK 2022

GLOBALMEDAN.COM, MEDAN -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) kembali menggelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 dengan tema “Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat”.

Kegiatan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara ini, digelar OJK KR 5 Sumbagut bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) yang tergabung dalam Forum Komunikasi IJK (Forkom IJK) Sumut.

Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Sophia Isabella Wattimena menuturkan, Bulan Inklusi Keuangan diadakan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat terhadap produk dan/layanan jasa keuangan.

“Selama periode Bulan Inklusi Keuangan berlangsung, OJK mendorong seluruh Industri Jasa Keuangan agar dapat menawarkan produk-produk jasa keuangan yang murah, mudah dan terjangkau bagi masyarakat.

Itu dilakukan dengan tetap menerapkan market conduct yang baik agar masyarakat terhindar dari hal-hal yang berpotensi merugikan kedepannya,” kata Sophia pada pembukaan puncak acara Pasar Keuangan Rakyat BIK, Jumat (28/10/2022).

Rangkaian acara berlangsung hingga Minggu (30/10/2020) digelar di Plaza Medan Fair, Medan itu memamerkan financial expo yang diisi 48 booth terdiri dari berbagai IJK dari Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Multifinance dan Pergadaian.

Sophia berharap kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini terus dilakukan di seluruh daerah yang ada di Sumatera Utara, sehingga dapat menjangkau dan meningkatkan literasi keuangan seluruh masyarakat, bukan hanya yang berada di perkotaan.

Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Yusup Ansori, dalam sambutannya menyampaikan beberapa apresiasi terkait dengan capaian yang diperoleh kabupaten/kota Provinsi Sumatera Utara.

Yusup menuturkan, selain tingkat inklusi yang menempati peringkat dua nasional, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sumatera Utara Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, mencatat berbagai prestasi.

“TPAKD ini bertujuan sebagai forum koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah,” jelasnya.

Disebutkannya, TPAKD Award Tahun 2020 diperoleh Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Langkat serta TPAKD Award Tahun 2021 diterima Provinsi Sumatera Utara dan Kota Tebing Tinggi.

Selain itu, penghargaan Tokoh Inklusi Keuangan yang diterima oleh Walikota Tebing Tinggi pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan tahun 2022.

Yusup juga menyampaikan capaian lainnya terkait dengan TPAKD Sumatera Utara di Tahun 2022 seperti Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang menerima KEJAR Award 2022 sebagai salah satu Provinsi Terbaik dalam implementasi KEJAR dan sudah memiliki rasio kepemilikan rekening oleh pelajar yaitu 87 persen.

“Itu di atas target nasional sebesar 80 persen pada akhir tahun 2022,” ujarnya.

Disebutkannya juga, program unggulan lainnya dimiliki TPAKD Sumatera Utara adalah One Village One Agent (OVOA) yang bertujuan dalam memperluas akses keuangan dengan menghadirkan minimal 1 Agen Laku Pandai di setiap Desa.

Pada Juni 2022, tercatat sebanyak 5.257 Desa dari 6.110 Desa sudah memiliki Agen Laku Pandai atau dengan kata lain capaiannya sudah 86,04 persen.

Pada September 2022, terdapat penambahan sejumlah 484 Desa atau dengan kata lain terjadi peningkatan 7,92 persen, sehingga capaian dari One Village One Agent di Sumut sudah mencapai 93,96 persen.

Menurutnya, peningkatan tersebut didominasi desa di Kepulauan Nias, yang ditandai dengan pertumbuhan rekening dana pihak ketiga (DPK) bank umum di wilayah tersebut sebesar 19,58 persen yoy.

“Hal ini sejalan dengan target TPAKD yaitu untuk memperluas akses keuangan,” pungkasnya.

Pada pembukaan Pasar Keuangan Rakyat BIK itu diadakan penyerahan simbolis produk keuangan, pemberian CSR, peluncuran Sarana Informasi Mobil Literasi dan Inklusi Keuangan (SiMOLEK) dan peluncuran website TPAKD Provinsi Sumatera Utara.

Selain itu, juga diadakan charity (medical checkup dan donor darah), pameran produk/layanan jasa keuangan dan UMKM, serta kampanye program literasi dan inklusi keuangan mengenai business matching, perbankan dan lembaga pembiayaan.

Sebagai informasi, inklusi keuangan merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk memberikan kemudahan akses keuangan bagi masyarakat.

Inklusi keuangan berperan dalam pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan dan memajukan perekonomian. (swisma)

Iklan hut 10 sari mutiara
Iklan indra