Meutya Hafid: Mari Ciptakan Pemilu Damai dan Gembira Tanpa Berita Hoax

MEDAN – Mendekati waktu Pemilu, dengan semakin maraknya media digital, media sosial dan informasi palsu semakin mudah menyebar dengan cepat, sehingga bisa berdampak buruk pada persepsi masyarakat terhadap proses pemilu.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah melalui program Literasi Digital oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika bekerjasama dengan Komisi I DPR RI melaksanakan seminar dengan tema “Pemilu Damai Tanpa Berita Hoax” di Hotel Hermes Medan.

“Kegiatan ini dilaksanakan agar masyarakat semakin sadar mengenai bahaya berita hoax atau palsu dan semakin cerdas memilah informasi,” ujar Meutya Viada Hafid selaku Ketua Komisi I DPR RI.

Meutya Hafid juga menambahkan dalam masyarakat demokratis, sangatlah penting bagi warga negara untuk memiliki akses terhadap informasi yang akurat dan dapat diandalkan agar dapat mengambil keputusan yang tepat ketika memberikan suara.

“Mari sama-sama perbanyak muatan konten positif di ruang digital dengan narasi menyejukan, optimisme, dan toleransi karena pemilu damai adalah harapan kita semua,” ungkapnya, belum lama ini.

Menyetujui pendapat Meutya Viada Hafid, Ari Ridwan sebagai seorang Content Creator mengatakan, saat ini pemberantasan berita hoax sudah sangat masif dilakukan  Kementerian Kominfo.

Namun disamping itu masyarakat juga perlu cerdas memilih informasi yang akurat.

“Pada tahun pemilu ini informasi hoax semakin marak untuk saling menjatuhkan. Karena itu sebagai masyarakat yang cerdas kita perlu mencari tahu lebih lanjut berita atau konten yang kita terima,” papar Ari Ridwan

Untuk mengetahui informasi itu hoax atau fakta, katanya  adalah dengan mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri informasi hoax itu, supaya bisa membedakan antara informasi yang hoax dengan yang benar.

Sedangkan Iqbal Prasetya sebagai Content Director menambahkan tantangan di era digital yang harus dihadapi adalah terjadinya banjir informasi yang tiada habisnya.

“Dalam pemilu ingatlah bahwa setiap dari kita berhak untuk memilih sesuai keinginan hati. Jika ingin mendukung, maka dukunglah dengan santun dan bersahabat, buatlah konten-konten yang edukatif dan positif tanpa mengandung kebencian maupun hoax,” pungkasnya. ( swisma ).