Kepala BNPT di UIN SU Bubuhkan Tanda Tangan Tolak Radikalisme dan Terorisme

GLOBALMEDAN.COM, MEDAN-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar MA membubuhkan tanda tangan di kain putih sepanjang 5.000 meter tolak Radikalisme dan Terorisme di Kampus IV Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Tuntungan, Selasa (30/8/2022)

Tanda tangan di kain putih itu sebagai bentuk penyampaian Deklarasi Moderasi Beragama, yakni melawan paham radikalisme dan terorisme, intoleransi.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian penyampaian kuliah umum pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2022 bagi mahasiswa baru.

Dalam kuliah umumnya tersebut berjudul, “Peran BNPT Dalam Pencegahan Terorisme dan Radikalisme diikuti 5.803 mahasiswa.

Komjen Pol Boy dalam paparannya mengajak untuk tingkatkan kecintaan terhadap bangsa ini, hidup dengan keberagaman tanpa perbedaan.

“Saling menghargai dan Indonesia harmoni, kita jadi kuat dan bangsa jadi hebat,” jelasnya.

Dia juga meminta mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan menjadi relawan moderasi beragama terbebas dari virus terorisme, radikalisme dan intoleransi beragama.

“Mahasiswa UIN Sumatera Utara harus mewaspadai pesan dan narasi terorisme, radikalisme dan intoleransi beragama yang dapat menyesatkan di media sosial yang menaburkan benih-benih kebencian,” kata Komjen Pol Boy.

Disebutkan Boy, kalau Covid-19 sudah membaik namun pandemi virus teroris dan radikal menjadi ancaman yang mengarah kepada terorisme dan radikalisme dengan ideologi anti Pancasila.

Kemudian bersifat transnasional  yang dibawa dari negara diluar Indonesia serta membahayakan generasi bangsa. Karakter menggunakan kekerasan yang ekstrem.

Kepala BNPT juga menyebutkan, ada 2.000 kasus terorisme dan radikalisme terjadi di Indonesia.

Lebih dari 2.000 warga berangkat ke Suriah untuk berjihad dan mereka berada di kamp pengungsian yang hidupnya memprihatinkan.

Dampak media sosial (medsos) mengakibatkan munculnya pendidikan ekstrem melibatkan kaum perempuan menjadi pelaku terorisme.

Untuk itu guna mengatasi paham radikalisme dan terorisme maka ada 5 vaksin yang dibutuhkan antara lain, transformasi wawasan kebangsaan dan pemahaman terhadap NKRI,  transformasi Pancasila dan UUD 1945, transformasi moderasi beragama, transformasi pembangunan kesejahteraan dan transformasi budaya nusantara dan nilai-nilai kearifan lokal.

Kedepan peran pemerintah, akademisi dan media harus diperkuat agar pesan dan narasi terorisme dan radikalisme tidak akan muncul dan menimbulkan rasa ketakutan di tengah masyarakat.

Rektor UIN Sumatera Utara Prof Dr Syahrin Harahap MA saat membuka kegiatan mengatakan, kuliah umum ini sangat penting. Saat ini, UIN Sumatera Utara terdapat 36 ribuan mahasiswa dan menjadi level tertinggi universitas negeri di Indonesia.

Disebutkannya, kampus UIN Sumatera Utara merupakan kampus Wahdatul ‘Ulum dalam konsep merdeka belajar salah satu ruangnya adalah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

” Kita berharap UIN Sumatera Utara menjadi Pusat integrasi keilmuan (Integrated  of Knowledge Center) menyatukan ilmu sains dan teknologi dan agama. Kepada mahasiswa baru harus memiliki adab dan pintar dan menerapkan budaya akademik yang beradab,” ujarnya.

Ketua Panitia Dr Nispul Khoiri M.Ag yang juga Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan menjelaskan, PBAK ini bertema “Menegakkan Akademik dan Sopan Santun Bangsa,” berlangsung dua hari (30-31 Agustus 2022 ).

Hadir dikesempatan itu Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Dr Hasan Ashari MA, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr Hasnah Nasution MA.

Hadir juga Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr Nispul Khoiri M.Ag, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Dr Maraimbang Daulay MA, kepala biro, dekan dan wakil dekan dan sivitas akademika. ( swisma)