GLOBALMEDAN.COM, MEDAN-Wartawan memiliki peranan dalam pembangunan statistik yakni dengan menyebarluaskan data, mengolah informasi sesuai fakta, mengedukasi publik.
Untuk itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menggelar workshop wartawan dalam rangka Peningkatan Literasi Statistik Bagi Insan Pers dan Ekspose Data Sosial Ekonomi Sumatera Utara selama empat hari (16-19 Oktober 2022).
“Literasi statistik bukan hanya untuk para pegawai BPS dan wartawan tapi juga buat masyarakat. Jadi, media juga harus memahami tentang data statistik sehingga mampu meneruskannya ke masyarakat sebagai upaya peningkatan literasi statistik,” kata Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara, Nurul Hasanudin pada pembukaan workshop itu di Hotel Prime Plaza Kualanamu, Deliserdang, Senin (17/10/2022).
Menurutnya, literasi ini menjadi indikator penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Sebuah bangsa ingin maju diukur dari bagaimana meningkatkan literasi statistik juga literasi finansialnya.
Dijelaskannya, Literasi Statistik merupakan kemampuan untuk memahami statistik. Pemahaman mengenai ini memang diperlukan masyarakat supaya biasa memahami materi-materi yang dipublikasikan oleh media.
Diakuinya, BPS Sumut sangat mengapresiasi atas terjalinnya kerjasama dengan para jurnalis selama ini dalam menyebarluaskan kegiatan BPS termasuk data-data yang dihasilkan,.
Mengutip UNESCO yang menyebutkan bahwa literasi adalah kemampuan untuk memahami informasi, mengidentifikasi, menafsirkan, mengomunikasikan dan menghitung melalui sumber yang diperoleh dari media cetak dan mampu menulis dalam berbagai konteks.
Ia mengatakan, literasi statistik diperlukan bagi warga negara agar dapat memahami materi yang dipublikasikan oleh media.
Menurutnya, peningkatan Literasi Statistik itu terwujud jika informasi hasil statistik itu sampai ke stakeholder, mahasiswa, pelajar dan seluruh lapisan masyarakat serta dipahami dengan benar.
Ia pun menegaskan, info statistik jangan berhenti sampai di kalangan BPS saja tapi harus ke seluruh lapisan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Nurul menuturkan sejarah statistik, dimana pemerintah Indonesia pada 1960 menyelenggarakan Sensus Penduduk.
“Ternyata ini menjadi tolok ukur dalam dinamika perstatistikan,” ujarnya.
Disebutkannya, pada 26 September 1960 dibuat Undang-undang nomor 7 tahun 1960 tentang statistik dan akhirnya menjadi cikal bakal UU Statistik dan kini ditetapkan sebagai Hari Statistik Nasional (HSN).
“Ke depan harapannya HSN menjadi bagian kehidupan kita di masyarakat, bukan hanya milik BPS,” tukasnya.
Nurul menambahkan BPS ditugaskan pemerintah untuk melakukan Pendataan Awal Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) sejak 2022. Ia pun ingin masyarakat menerima petugas BPS, baik itu di Medan maupun di seluruh provinsi Sumut.
Tak hanya itu, BPS juga akan melakukan sensus pertanian 2023. Sensus pertanian ini dibutuhkan lantaran sektor pertanian menjadi daya tahan sebuah bangsa dalam menghadapi krisis dan merespon perubahan.
Sebelumnya, Ketua Panitia Workshop Masta Juwita Gurning dalam laporannya menyebutkan, kegiatan berlangsung 16 – 19 Oktober 2022 tersebut diikuti 33 wartawan media cetak, elektronik, dan online.
Fungsional Statistik BPS Sumut ini mengatakan workshop digelar dalam rangkaian peringatan Hari Statistik Nasional guna meningkatkan pemahaman insan pers terhadap data statistik, terutama untuk menginterpretasikannya.
Workshop dihadiri antara lain Ketua Tim Statistik BPS Sumut Dinar Butar-butar dan Ketua Tim Fungsi Neraca Wilayah Statistiik (Nerwilis) Pendi Dewanto.(swisma)