9 Oktober 2024 / 22:29 WIB

23 Orang Korban Meninggal Dunia di Gunung Marapi

Agam – Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono menyebut jumlah korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dunia berjumlah 23 pendaki. Jumlah korban meninggal dunia itu bertambah sepuluh orang.

Jalur pendakian memang tidak ditutup pada saat terjadi erupsi eksplosif di Gunung Marapi pada 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB. Saat itu erupsi terjadi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 3000 meter di atas puncak (5891 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di Seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik.

Erupsi itu disertai dengan adanya aliran piroklasik ke arah utara dengan jarak luncur 3 km. Pada saat ini erupsi susulan masih berlangsung berdasarkan pengamatan instrumental Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Erupsi tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan.

“Saya ingin update informasi, dari 75 pendaki yang tercatat itu, 52 orang sudah berhasil diselamatkan, walaupun ada yang luka ringan, luka berat dan lain sebagainya. Dan, 23 itu dinyatakan meninggal dunia,” kata Suharyono kepada wartawan, Selasa (5/12/2023) malam, mengutip detik.com.

“Kita semua tentu berharap ada yang selamat, tapi Allah sudah berkehendak. Yang ingin saya sampaikan juga adalah semuanya sudah terdeteksi dan diketahui keberadaannya oleh tim dari Basarnas, TNI Polri, BPBD dan relawan,” dia menambahkan.

Ia merinci, ada 32 tim yang melakukan pencarian dan evakuasi di puncak gunung, yang secara administratif terletak dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat itu. Tim itu terdiri dari 300 personel gabungan.

“Ada 32 tim yang bekerja sama, bahu-membahu membantu proses evakuasi. Jumlahnya mencapai 300 orang,” katanya lagi.

Pemandu Dilarang Dekati Puncak Marapi

Pemandu pendakian Gunung Marapi, Sumatera Barat bersikukuh tidak mengabaikan status waspada. Larangan mendekati puncak selalu disampaikan kepada pendaki.

Pendaki tewas di Gunung Marapi mencapai 23 orang setelah pencarian selama dua hari. Pada Minggu (3/11/2023), gunung di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat itu meletus.

Pendakian Gunung Marapi tidak dilarang. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar membuka pendaftaran online bagi pendaki. Pada Jumat (1/3) hingga Minggu tercatat sebanyak 75 orang mendaki Gunung Marapi. Peringatan untuk tidak mendekati puncak ditunjukkan dalam papan peringatan sekaligus dinyatakan status Waspada Gunung Marapi.

Para pemandu pendakian Gunung Marapi juga menyebut selalu menyarankan dan pendaki untuk mendekati puncak.

“Jadi kalau ada yang memaksa naik ke puncak maka itu bukan tanggung jawab kami. Itu seperti yang berlaku di Gunung Semeru. Kami akan sarankan hingga Kalimati saja,” kata Ruslan Budiarto, pengurus pusat Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia(APGI), kepada detikTravel, Selasa (5/12/2023).

Dalam kesempatan berbeda, Ketua Forum Tri Arga (Gunung Marapi, Gunung Singgalang dan Gunung Tandikat) Doles mengatakan bahwa kuota pendakian Marapi berjumlah 50 orang. Kini mendaki gunung itu harus mengajukan izin secara online.

“Jadi Gunung Marapi ini jadi gunung favorit buat di Sumbar. Per hari ada, karena sekarang kan sistem online 50 hari kuota online. Setahu saya penuh terus, hari-hari biasa juga ramai,” ujar Doles.