Rektor USU Kukuhkan Guru Besar Ilmu Manajemen Keuangan

MEDAN – Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos MSi mengukuhkan Guru Besar Tetap USU, Prof Dr Khaira Amalia Fachrudin SE Ak MBA  CA, MAPPI (Cert), Senin (22/05/2023).

Prof Khaira Amalia Fachrudin  dikukuhkan sebagai Guru besar
dari Bidang Ilmu Manajemen Keuangan,  Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU di Gelanggang Mahasiswa, kampus tersebut, Padang Bulan Medan.

Rektor USU dalam pidatonya kembali menyoroti tentang titik kritis peradaban yang tengah dihadapi manusia, salah satunya krisis pembelajaran yang melanda Indonesia sejak 2 dekade terakhir berdasarkan indicator PISA.

“Hasil tes itu menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan yang signifikan dalam 10-20 tahun terakhir dan 70 persen pelajar usia 15 tahun, ada di bawah kompetensi minimum untuk membaca dan matematika,”  jelasnya.

Menurut Prof Muryanto diperlukan solusi untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Salah satunya dengan melakukan transformasi yang harus melibatkan semua pihak termasuk kontribusi para Guru Besar.

“Kontribusi Guru Besar mempercepat transformasi USU, memiliki peran yang sangat penting untuk memenuhi kinerja penelitian, pengabdian masyarakat, publikasi, dan inovasi serta manfaatnya bagi pembangunan SDG;s dan dunia industri yang berstandar internasional,” kata Prof. Mury.

Bertambahnya jumlah Guru Besar Tetap di USU setelah dilantiknya Prof. Dr. Khaira Amalia Fachrudin, SE. Ak., MBA, CA, MAPPI (Cert) diharapkan dapat mendukung USU dalam mewujudkan komitmen pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya dedikasi dan kontribusi untuk mengatasi persoalan krisis Pendidikan di Indonesia.

Sementara itu, Prof. Dr. Khaira Amalia Fachrudin, SE. Ak., MBA, CA, MAPPI (Cert) pada pidato pengukuhannya yang berjudul, “Digital Financial Literacy untuk Mencapai Financial Well-Being”.  Isi pidatonya tersebut mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan keuangan di dunia digital.

Menurutnya, sebagai akademisi ia bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan baik secara individu maupun perusahaan.

“Karena saya kan dari manajemen keuangan, saya akan lebih banyak mengedukasi masyarakat agar mereka melek digital, melek literasi, memiliki keputusan keuangan yang baik,” katanya.

Pencapaian Prof Khaira Amalia Fachrudin untuk meraih predikat penghargaan tertinggi dari universitas ini tidak terbilang mudah.

Terdapat rentetan proses yang panjang sehingga dapat diusulkan menjadi Guru Besar, seperti memiliki tulisan atau publikasi yang dimuat di jurnal bergengsi.

Karena itu, ia berharap para dosen USU yang masih berproses menjadi guru besar dapat terus bersemangat, sehingga nantinya jumlah Guru Besar USU terus bertambah dan dapat berdedikasi mengurai persoalan yang dihadapi manusia.

“ USU ini memang sangat memerlukan guru besar, karrna banyak yang sudah pensiun. Jadi kita harus segera menambah guru besar lagi. Agar semuanya semakin bersemangat, yang belum bisa, semangat agar segera tercapai cita-citanya,” tutur Prof. Khaira selepas acara pengukuhannya. ( swisma)