GLOBALMEDAN.COM, MEDAN
Universitas Islam Sumatera Utara
(UISU) akan melepas 960 mahasiswa melaksanakan KKN Tematik program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang tersebar di 4 kabupaten, 22 kecamatan dan 91 desa, Selasa (12/7/2022).
Pelepasan akan digelar di Lapangan parkir Kampus UISU Jalan SM Raja Medan oleh Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin MAP.
Sebelumnya UISU sudah menggelar pembekalan untuk dosen yang akan menjadi dosen pembimbing lapangan (DPL) kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Auditorium UISU Jalan SM Raja Medan, Senin (4/7/2022).
Kemudian dilanjutkan dengan pembekalan untuk mahasiswa selama 2 hari (5-6 Juli).
Pada saar pembekalann, Rektor UISU Dr. H. Yanhar Jamaluddin, MAP menjelaskan kegiatan KKN Tematik yang dilakukan mahasiswa UISU merupakan implementasi dari MBKM yang sudah dicetuskan pemerintah sejak 2020 lalu.
Turut mendampingi Rektor UISU, Wakil Rektor UISU Bidang Akademik dan Dakwah Islamiyah Dr. Liesna Andriany, MPd dan Ketua LPKM Dr.Ir Rahmad Setia Budi , M.Sc.
Selain itu hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Ahmad Bakhori, ST dan Wakil Rektor UISU Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi Andang Suhendi , SS . MA.
Bagi UISU kegiatan KKN Tematik ini juga merupakan impplementasi dari MoU yang sudah dilaksanakan UISU dengan ke-4 pemerintah kabupaten kota, yakni Mahasiswa KKN Tematik UISU Bedagai, Batubara, Labuhan Batu Selatan dan Langkat.
Dengan demikian, Rektor berharap agar KKN Tematik yang dilakukan mahasiswa ini dapat memberikan berbagai efek pasitif terhadap perkembangan UISU di masa mendatang.
Khusus kepada dosen yang menjadi Pembimbing Lapangan, Rektor mengatakan kegiatan yang dilakukan pendampingan KKN Tematik mahasiswa selain menjadi tambahan kum juga menjadi peluang bagi dosen untuk melihat langsung fenomena yang ada di masyarakat.
“Bisa jadi bahan dan refrensi bagi dosen sebagai tulisan atau menjadi data awal bagi dosen menyusun proposal kegiatan pengabdian untuk di kompetisikan secara nasional melalui kementrian,”katanya.
Wakil Rektor UISU Bidang Akademik dan Dakwah Islamiyah Dr. Liesna Andriany, MPd menjelaskan pelaksanaan KKN tematik harus memberi manfaat bagi masyarakat.
Dijelaskannya KKN Tematik bersifat tripartit yang melibatkan 3 lembaga, perguruan tinggi termasuk mahasiswa dan dosen, masyarakat dan pemerintah.
Dikatakannya kebijakan KKN Tematik di UISU dikembangkan berdasarkan paradigma holistik transformatif yang menekankan pada keterpaduan seluruh aspek Catur Dharma.
“Bentuk kegiatan yang mengintegrasikan aspek-aspek pendidikan dan pengajaran penelitian & pengabdian masyarakat dan penguatan nilai-nilai Islam,” ujarnya.
Adapun bobot Akademik dan Teknis Pelaksanaan KKN Tematik beban 3 SKS (proses perkuliahan, evaluasi, Penulisan) setara dengan 15.360 menit / 256 jam.
Sementara itu, Ketua LPKM Dr.Ir Rahmad Setia Budi , M.Sc juga menjelaskan setiap DPL harus mempunyai minimal 1 tulisan, apakah itu dalam bentuk jurnal atau laporan dalam bentuk karya ilmiah.
Harapannya mahasiswa dapat menjadi inovator dengan mengimplementasikan dan melaksanakan keilmuannya di masyarakat, dengan tema membangun desa dan menata kota.
Kemudian bagaimana nanti bisa menjadi motivator dengan membuat kader-kader pemuda di desa tersebut.
“Jadi nanti mohon dosen dapat membimbing mahasiswa agar dapat terarah dengan baik. Desa juga merupakan mitra kita dengan harapan agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir kader-kader pemuda di masyatakat,” ungkapnya.
. (swisma)