GLOBALMEDAN.COM, MEDAN– Prof Dr Syawal Gultom MPd selaku ketua Senat Universitas Negeri Medan (Unimed) menyampaikan orasi ilmiah di hadapan 1076 lulusan perguruan tinggi itu dalam pelaksanaan wisuda periode Februari 2022.
Wisuda digelar melalui Zoom Meeting dan Streaming Youtube, serta secara luring terbatas di Ruang Sidang A Gedung Pusat Administrasi Unimed, Rabu (23/02/2022).
Prof Syawal adalah salah satu tokoh nasional yang sangat konsen dengan kualitas pendidikan di Indonesia. Prof Syawal pernah menjabat eselon 1 di Kemendikbud RI sebagai Kepala Badan yang diberi amanah untuk mengurus mutu dan kualitas SDM, serta kualitas penjaminan mutu pendidikan di negeri ini pada masa Mendikbud Prof M. Nuh.
Ia juga berhasil sebagai rektor Unimed dua periode dan saat ini dipercaya sebagai Panitia Nasional UKIN PPG.
Prof Syawal Gultom terlihat menyampaikan orasi ilmiah sangat semangat dan inspiratif agar para wisudawan sukses hidup di dunia kerja dan jadi pembelajar tangguh.
Mengawali orasinya, Prof Syawal Gultom pun mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan juga orangtua yang telah berhasil membesarkan anak-anaknya menjadi pembelajar tangguh dan akademisi unggul.
“Semoga segera mendapat pekerjaan terbaik dan bagi yang sudah bekerja agar terus survive dalam melaksanakan tugas-tugasnya untuk memajukan lembaga tempat kerjanya,” ujarya.
Prof Syawal Gultom membeberkan, ada tiga fakta empirik yang menginspirasi para wisudawan agar mudah mendapatkan pekerjaan dan survive dalam bekerja.
Pertama, seleksi dalam memasuki pekerjaan baru dengan mengenal seleksi berupa administrasi seperti akreditasi, jenjang pendidikan, indeks prestasi dan lainnya.
Di dalam seleksi, yang akan bertahan adalah orang yang memiliki logical dan analogical thinking, memiliki karakter yang baik dan etika bekerja yang disiplin, dan kesehatan fisik, poin pertama ini penting untuk diwujudkan dalam diri para wisudawan agar sukses didunia kerja
Kedua, kejujuran. Poin kedua ini adalah awal mula segalanya, kunci kemakmuran dan kesejahteraan adalah kejujuran.
“Bentuklah diri dan perilaku kita agar memiliki kejujuran yang baik. Melalui kejujuran akan lahir kepercayaan dan penilaian positif lainnya dari orang lain,” ucapnya.
Ketiga, memiliki softskill, dimana karakter dan perilaku yang baik, sopan santun dan inisiatif sangat penting dalam sebuah pekerjaan. Memiliki inisiatif yang baik dalam sikap, prilaku dan tindakan kadangkala sulit muncul bagi ilmuwan.
“Ini yang harus cepat disadari dan harus ada upaya. Inisiatif, kreativitas dan kolaborasi menjadi nilai lebih bagi kita jika ingin sukses di dunia kerja,” tukasnya.
Guru Besar FMIPA Unimed ini juga memaparkan, ada tiga konsep penting dalam mempersiapkan diri sebagai SDM yang tangguh untuk Indonesia Maju.
Pertama, mindset (pola pikir). Menurutnya tidak ada perubahan tanpa ada perubahan pola pikir masyarakat untuk berubah.
“Perubahan pola pikir yang menempatkan saudara bekerja adalah kehormatan, bekerja sebagai harga diri, bekerja adalah melayani orang, bekerja adalah beribadah,” katanya.
Kedua, technical skill yaitu tools untuk menjadi pembelajar yang tangguh dengan memiliki kompentasi IT, teknologi, independen learning dan literate langue skill keterampilan komunikasi dalam bahasa asing yang saat ini harus dimiliki generasi muda.
Ketiga, transfromatice skill diantaranya create new value yaitu transformasi nilai- nilai baru, inovasi baru dan pola/cara baru dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hidup ini selalu ada perbedaan culture, ekonomi, sosial dan politik.
“Kita harus bisa menjadi reconsiling tense and dilema, yang meng harmonisasikan permasalahan-permasalahan tersebut. Kita memiliki kemampuan untuk menyelesaikan konflik yang membuat keadaan kembali membaik dan taking responsibility yaitu berani mengambil keputusan atas pertimbangan Ilmu pengetahuan, pertimbangan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan kemashlahatan umat dan bangsa,” pungkasnya. (swisma)