Lestarikan Budaya, USM Indonesia Gelar Pagelaran Seni Budaya Aceh

MEDAN-Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia gelar pagelaran seni budaya Aceh sebagai salah satu upaya melestarikan kebudayaan daerah tersebut.

Pagelaran yang digelar di Ign Washington Purba Hall kampus tersebut Jalan Kapten Muslim Medan,  Sabtu (27/1/2024) disemarakkan dengan beragam seni dan budaya oleh para mahasiswa.

Selain ditampilkan pertunjukan musik daerah dan tarian tradisional juga disajikan aneka makanan khas Aceh.

Pagelaran Seni Budaya Aceh tersebut dibuka Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr Parlindungan Purba SH MM dihadiri tokoh masyarakat Aceh yang juga anggota DPR RI asal Sumut, HM Husni Mustafa SE MM dan Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Sumut Prof Dr Bahdin Nur Tanjung SE MM.

Hadir juga UPTD Taman Budaya Prov Sumut diwakili Terbit SH MH, Ikatan Keluarga Sarjana Aceh (IKSA), Ikatan Pemuda Pelajar Tanah Rencong, Saifuddin AW SH MH dari Majelis Adat Aceh.

Bahkan, Rektor USM Indonesia Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes pada acara tersebut mengenakan busana adat Aceh Tamiang yang terlihat cerah dengan nuansa merah dan hijau.

Menurut Ivan, pagelaran seni budaya yang digelar tersebut menunjukkan kampus yang dipimpinnya itu merupakan Indonesia mini.

Rektor USM Indonesia Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes dalam balutan busana adat Aceh Tamiang

“Pagelaran ini  terutama untuk budaya atau suku bangsa yang ada di Sumatera Utara. Kita bangga dengan keberagaman budaya dan harus dirawat dengan baik untuk Indonesia lebih baik ke depannya,” ujarnya.

Dijelaskannya, kegiatan ini terlaksana sepenuhnya dikoordinir mahasiswa USM Indonesia, baik  berasal dari Aceh maupun yang bukan, mereka saling mendukung.

Ivan melihat ada kebahagiaan tersendiri bagi mahasiswa USM Indonesia asal Aceh bisa menggali dan melestarikan budaya mereka.

“Ini yang sudah tergerus dari generasi muda. Saya berharap di kampus ini semua budaya bangsa yang ada akan kita ingatkan lagi kepada para mahasiswa sebagai generasi muda. Itu karena mereka yang akan meneruskan bangsa ini,” paparnya.

Dijelaskan Ivan, USM Indonesia selalu menyelenggarakan beberapa kegiatan budaya nusantara. Namun kegiatan ini pertama kali untuk budaya Aceh.

Untuk itu, Ivan berharap dengan semakin banyaknya nanti mahasiswa USM Indonesia yang berasal dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), akan lebih menyemangati mereka lagi.

Ivan juga menjelaskan, peran budaya untuk mewujudkan ‘alumni strong’ dilakukan dengan membentuk kepribadian.

“Alumni yang strong bisa didapat dengan cara bagaimana kepribadian mereka terbentuk,” ucapnya.

Menurutnya, kepribadian itu terdiri dari knowledge dan bagaimana mahasiswa bisa hidup bersosialisasi serta berinteraksi dengan masyarakat melalui budaya.

Ivan menegaskan, mahasiswa bukan hanya diajari knowledge atau ilmu pengetahuan belaka, tapi  juga dibekali dengan softskill.

“Inilah yang akan membawa seluruh alumni kita menjadi alumni yang strong. Di mana pun  mereka berada, mereka sudah dibekali itu,” katanya.

Ivan juga menuturkan, di kampus ini mahasiswa yang bukan dari Aceh melihat budaya ini kaya sekali.

“Ini yang kita tunjukkan kepada mahasiswa bahwa tidak ada yang tidak melalui proses. Semua harus melalui proses dan bisa dinikmati bahagia bersama,” tuturnya.

Senada dikatakan Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr Parlindungan Purba SH MM.

Menurutnya budaya Aceh yang merupakan kumpulan budaya ini sungguh unik.

Parlindungan yang pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini menyebut, di Aceh terdapat suku Aceh, Singkil, Tamiang, Gayo, Alas, Kluet, Julu, Pakpak, Aneuk Jamee, Simeulue.

“Suku di Aceh ternyata banyak, ada 11. Betapa kayanya Aceh,” ujar Parlindungan yang didaulat mendapat gelar ‘Teungku’ pada acara itu.

Parlindungan menuturkan, banyaknya ragam suku dan adat di Aceh menandakan betapa kayanya Aceh, dan juga Indonesia.

Menurutnya keberagaman dalam  bangsa ini harus bersatu dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Ia menuturkan, kegiatan budaya ini menunjukkan adanya kebersamaan walau yang hadir di situ dari berbagai suku.

Menurut Parlindungan yang kembali untuk bertarung maju menjadi calon anggota DPR RI dari Sumut, berbicara soal kebangsaan adalah bicara hal yang penting.

Dikatakannya, sebentar lagi Pemilu, siapa pun presidennya, pilihan partai atau calegnya, bangsa Indonesia harus bersatu.

“Nikmatilah kegembiraan di pesta demokrasi nanti. Tentunya ada berbeda pilihan, namun pilihlah dengan hati nurani,” ajaknya.

Ketua Pelaksana Pagelaran Seni Budaya Aceh, Apt Cut Masyitah Thaib MSi menjelaskan, kegiatan kebudayaan merupakan acara yang rutin digelar di Universitas Sari Mutiara Indonesia.

Masyitah berharap acara ini menjadi sarana bagi mahasiswa USM Indonesia untuk menggali kreativitas dengan hal yang positif.

Ia juga menyebut kegiatan ini sebagai ajang menjalin silaturahmi mahasiswa Aceh yang ada di lingkungan kampus USM Indonesia. (Ima)