18 September 2024 / 19:48 WIB
Hut 10 indosat

Konferensi Internasional  ke-2 Undhar Bahas Strategi Hadapi Perubahan Iklim Dengan Teknologi Hijau

MEDAN-Dunia saat ini menghadapi krisis perubahan iklim, sehingga masalah itu menjadi isu global yang.membutuhkan penanganan bersama untuk  menciptakan bumi  sehat, aman dan asri kembali.

Berbagai upaya dan program terus dilakukan  sejumlah lembaga baik pemerintah maupun swasta termasuk institusi pendidikan untuk menanggulangi perubahan iklim tersebut.

Melalui konferensi internasional  ke-2 Universitas Dharmawangsa ( Undhar) Medan membahas strategi dalam menghadapi perubahan iklim itu dengan  teknologi hijau atau green technology.

Rektor Undhar Assoc Prof Dr Zamakhsyari Bin Hasballah Thaib Lc MA menyebutkan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong kesadaran kepada warga kampus atas tanggung jawab moril kaum intelektual untuk menciptakan ramah lingkungan.

“Lihatlah sekarang berbagai kondisi cuaca ektrim panas dan hujan mengakibatkan banjir akibat kelalaian masyarakat yang tidak menjaga lingkungannya,” kata Zamakhsyari Bin Hasballah, Kamis (29/2024).

Menurut rektor, sebagai perguruan tinggi juga  berupaya
untuk menciptakan solusi teknologi yang ramah lingkungan.

Dalam mengimplementasikan teknologi hijau ke dunia kampus itu, kata rektor antara lain melalui tri dharma perguruan tinggi seperti melakukan  penanaman pohon dan  mengurangi sampah serta limbah lingkungan yang kotor, polusi udara dan sebagainya.

Konferensi Internasional ke-2 bertema “Tanggung Jawab Universitas dalam Menerapkan Teknologi Hijau” (The University Responsibilities in Implementing Green Technology)” yang digelar  pada Rabu (28/8/2024) di aula kampus  Jalan K.L Yos Sudarso Medan itu merupakan agenda rutin per dua tahun.

Rektor Undhar Dr Zamakhsyari selain membuka konferensi juga sebagai keynote speaker.

Pada kesempatan itu rektor juga menyatakan pihaknya siap menjadi mitra memberikan beasiswa untuk mahasiswa Timor Leste yang ingin melanjutkan kuliah di kampus Universitas Dharmawangsa.

Sedangkan Wakil Rektor II Undhar Dr Eddy Iskandar SE, AK MM, Ketua Komunitas Teknologi Ramah Lingkungan Malaysia Dr Chandra Sugaran, dan Konsul Jenderal Timor Leste Irawan dihadirkan sebagai narasumber.

Acara itu diikuti Sekretaris Yayasan Dharmawangsa Dra Hj Farida Hanum Nasution MAP, Wakil Rektor III Muhammad Amri Nasution SE MSi, para dekan, ketua program studi, dosen dan mahasiswa Undhar.

Rektor berharap luaran atau hasil dari konferensi tersebut nanti akan dimasukkan dalam kurikulum.

Menurutnya ada beberapa mata kuliah yang memang bisa menambahkan kesadaran mahasiswa untuk kemudian lebih bijak menggunakan energi ramah lingkungan.

Dengan hadirnya pembicara dari Timor Leste, dan peneliti dari internal Undhar pada konferensi ini diharapkan bisa memberi kesadaran kepada warga kampus untuk lebih peduli bagaimana menciptakan kampus yang lebih hijau.

Disebutkannya, isu global saat ini adalah tentang tanggung jawab moral untuk menjaga lingkungan lebih baik.

“Jadi kita harapkan insan kampus menjadi contoh dan model menjaga kebersihan lingkungan di lingkungan universitas dan sekitanya,” imbuh rektor.

Dia menegaskan, digelarnya konferensi atau seminar seperti ini bertujuan bukan hanya ingin kampus menjadi lebih hijau, tapi juga diharapkan setiap warga kampus akan menjadi agen-agen perubahan.

“Sehingga nantinya membawa kesadaran kepada masyarakat yang lebih luas tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mulai beralih kepada teknologi hijau,” kata rektor.

Rektor mengungkapkan, ke depan kebijakan kampus dalam pengembangan infrastruktur, seperti penambahan lantai atau gedung akan didesain hemat energi, sirkulasi udara yang baik demi menjaga lingkungan.

Menurutnya Undhar juga mengurangi dan membatasi penggunaan bahan-bahan, seperti plastik yang sifatnya bisa berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan.

Penyaji dari Undhar,  Eddy Iskandar dalam paparannya mengkaji kampus berkelanjutan yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Menurutnya kampus ramah lingkungan, fasilitas kampus yang sejuk dan hijau, energi terbarukan, hemat energi, pengolahan limbah yang baik, transportasi ramah lingkungan dan parkir kampus hijau.

Dia menyebut penerapan teknologi hijau harus melibatkan siswa dan mahasiswa terhadap lingkungan yang hijau, tidak membuang sampah sembarangan, kampus bersih dan sehat bebas sampah dan limbah lingkungan.

Dia juga menyebut teknologi hijau mengadopsi lingkungan kampus yang bersih.

Penerapan kesadaran lingkungan baik dalam seminar dan membuat karya ilmiah serta kegiatan positif juga berguna menjaga lingkungan kampus yang berwawasan teknologi hijau.

Dalam hal ini, dia melihat Undhar telah melakukan kegiatan penghijauan seperti penanaman pohon kampus, membuat teknologi pengelolaan limbah lingkungan yang baik, peduli lingkungan, membuat tanaman ventikultur, mahasiswa pecinta alam, piagam kemanusiaan.

Dia yakin target Undhar akan bisa menjadi kampus hijau dalam waktu dekat ini. Hal itu terlihat dengan terpenuhinya semua program Go Green yang harus dimulai dari diri sendiri dan semua pihak ikut mendukung serta berpartisipasi menjaga lingkungan bersih, sehat, bebas limbah dan sampah.

Sementara itu, Ketua Komunitas Teknologi Ramah Lingkungan Malaysia Dr Chandra Sugaran menuturkan, penerapan teknologi hijau di Malaysia terus dilakukan atas partipasi semua pihak demi kelangsungan hidup masyarakat agar lebih sehat dan sejahtera.

Sedangkan Konsul Jenderal Timor Leste Irawan mengapresiasi konferensi ke-2 ini yang digagas Undhar Medan untuk mewujudkan kampus ramah lingkungan yang menerapkan teknologi hijau untuk warga kampusnya.( tanai).

Iklan hut 10 sari mutiara
Iklan indra