MEDAN– Konsorsium Pendidikan Tinggi Vokasi Provinsi Sumatera Utara, yakni Politeknik Negeri Medan (Polmed), Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI), Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU), dan AMIK Polibisnis menggelar kegiatan “Internalisasi Strategi Pengembangan Kemitraan Berbasis Potensi Daerah dan Diferensiasi Misi”.
Kegiatan digelar di Hotel Grandhika Setiabudi Medan, Kamis (31/10/2024) yang merupakan bagian dari Program Penguatan Ekosistem Kemitraan yang berfokus pada pemanfaatan potensi daerah ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pencapaian-pencapaian yang telah diraih sepanjang tahun terakhir kepada seluruh anggota konsorsium dan pemangku kepentingan.
“Internalisasi yang kali ini kita lakukan adalah untuk mengenalkan atau menyosialisasikan kepada internal kita, khususnya di Politeknik Negeri Medan, Wilmar dan perguruan tinggi vokasi lainnya terkait dengan hasil temuan dari penelitian ekosistem permintaan berbasis potensi daerah yang kita lakukan dari 2023 lalu hingga 2024 ini,” papar Ketua Konsorsium Kemitraan Vokasi Sumatera Utara Dr Ir Surya Dharma ST MT.
Surya Dharma menegaskan, konsorsium ingin memastikan lulusan pendidikan vokasi di Sumatera Utara siap bersaing secara global, namun tetap berakar kuat pada potensi lokal.
“Melalui pemetaan kebutuhan industri dan sinergi kelembagaan, kami berharap dapat menghadirkan model pendidikan yang aplikatif dan inovatif,” ujarnya.
Diakuinya, dalam kajian yang dilakukan, pihaknya menemukan banyak sekali temuan-temuan terkait dengan rencana work house planning dan innovation planning, potensi tenaga kerja, dan inovasi apa yang bisa dihasilkan.
“Bersama dengan mitra-mitra kita untuk mendorong pertumbuhan perekonomian di Sumatera Utara. Nah, harapannya adalah ketika kita menyosialisasikan kepada teman-teman internal, mereka memahami fungsi dan peranan kajian ini terhadap arah pembangunan di Sumatera Utara,” paparnya.
Dia berharap riset inovasi yang dihasilkan nantinya bisa berkontribusi terhadap pembangunan di Sumatera Utara.
Beberapa kunjungan diskusi yang telah dilakukan dengan banyak mitra dari SMK dan perusahaan dan lain-lain bertujuan untuk menghasilkan kebijakan yang nantinya mengarah pada peran pendidikan vokasi terhadap pembangunan di Sumatera Utara.
“Kita berharap nantinya muncul sebuah regulasi dari pemerintah daerah yang mendukung vokasi untuk bisa berkontribusi lebih dalam lagi terhadap arah pembangunan di Sumatera Utara,” ungkapnya.
Surya Dharma meyakini, sinergi melalui diferensiasi misi ini akan membantu lembaga vokasi berfokus pada keunggulan masing-masing tanpa kehilangan arah dalam mendukung industri lokal.
Hal ini dilakukan dengan menyelaraskan supply dan demand tenaga kerja khususnya wilayah Sumatera Utara.
Kegiatan itu juga dirangkai dengan pengenalan Program “BERDIKARI” Inovasi Berbasis Kemitraan Strategis yang merupakan program lanjutan dari program penguatan ekosistem yang sudah berjalan selama satu tahun terakhir.
Program penelitian Berdikari ini adalah sebuah penelitian terapan yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat melalui riset dan produk terapan yang berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan keterampilan, serta pengembangan inovasi yang sesuai dengan potensi daerah.
Kegiatan internalisasi ini melibatkan unsur pemerintah, akademisi, masyarakat, media, serta industri untuk mendukung kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan. (swisma)