Penerimaan Pajak 2021 Lebihi Target

GLOBALMEDAN.COM, MEDAN-Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat netto penerimaan pajak sampai 26 Desember 2021 telah melebih target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021.

Dalam keterangan tertulis diterima redaksi, Selasa (28/12/2021) disebutkan, sampai 26 Desember 2021, jumlah netto penerimaan pajak sebesar Rp1.231,87 triliun.

“Jumlah tersebut sama dengan 100,19% dari target yang diamanatkan dalam APBN Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp1.229,6 triliun,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Rapat Pimpinan Nasional IV DJP di Kantor Pusat DJP.

Sri Mulyani mengucapkan selamat dan terima kasih atas pencapaian DJP di tahun 2021 ini.

“Hari ini adalah hari yang bersejarah. Di tengah pandemi Covid-19, di saat pemulihan ekonomi masih berlangsung, anda mampu mencapai target 100% bahkan sebelum tutup tahun. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kerja anda semua yang luar biasa. Terima kasih terhadap apa yang kita capai hari ini. Ini adalah bekal kita untuk pelaksanaan tugas-tugas kita di masa mendatang,” ungkap Sri Mulyani.

Dijelaskannya, tercatat sejumlah 138 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di seluruh Indonesia berhasil mencapai target penerimaan pajak lebih dari 100% dari target yang telah ditetapkan pada masing-masing KPP.

Selain itu, sejumlah tujuh Kantor Wilayah (Kanwil) berhasil mencapai target sebesar lebih dari 100% dari target yang ditetapkan untuk masing-masing kanwil, yakni
1. Kanwil DJP Jakarta Selatan I;
2. Kanwil DJP Wajib Pajak besar;
3. Kanwil DJP Jakarta Khusus;
4. Kanwil DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara;
5. Kanwil DJP Kalimantan barat;
6. Kanwil DJP Kalimantan Selatan dan Tengah; dan
7. Kanwil DJP Jakarta Utara.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengungkapkan kebahagiaan atas keberhasilan DJP mencapai target penerimaan pajak 2021 setelah 12 tahun penantian dan perjuangan tanpa henti.

Banyak faktor yang mewujudkan keberhasilan ini, namun yang paling utama adalah dukungan dan partisipasi seluruh Wajib Pajak yang telah taat dan patuh membayar pajak.

“Kami, seluruh jajaran Direktorat Jenderal Pajak mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi seluruh Wajib Pajak yang dalam kondisi sedemikian sulit akibat pandemi Covid-19, masih tetap patuh dan taat menjalankan kewajiban perpajakannya dalam membayar pajak,” ungkap Suryo Utomo.

Pajak yang dibayarkan itu, katanya sangat bermanfaat untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan membiayai pembangunan negeri ini.

Suryo juga mengatakan keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras 46 ribu lebih pegawai DJP.

Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, pembatasan sosial yang masih tinggi, dan terbatasnya interaksi, pengamanan penerimaan pajak menemui hambatan yang tidak mudah.

Namun, dengan semangat yang tidak patah, insan-insan kuat DJP terus bekerja mengumpulkan pundi-pundi penerimaan yang merupakan penopang utama pembiayaan negara.

Namun, Suryo melanjutkan, euforia akan keberhasilan ini hendaknya tidak berlebihan. Ke depan, tantangan akan semakin berat.

Pada 2022 akan menjadi tahun yang sangat krusial, yaitu tahun terakhir defisit APBN boleh melebihi 3%. Kemudian pada 2023 harus sudah di bawah 3%. Sementara, ketidakpastian risiko pandemi Covid-19 masih membayangi.

Penerimaan negara tentu dituntut semakin besar untuk dapat menutupi defisit APBN tersebut. Karena itu, DJP akan tetap mengevaluasi kinerja 2021 ini.

“DJP akan menyisir kembali yang telah terjadi di 2021 untuk mempersiapkan diri menjalani 2022. Kinerja dan strategi yang sudah baik akan dilanjutkan di 2022, kinerja dan strategi yang kurang baik akan diperbaiki dan jika perlu diganti,” demikian ujarnya (swisma)