Gelar Media Gathering, OJK Dorong Pemulihan Sektor Pariwisata di Sumut

GLOBALMEDAN.COM, Siantar-OJK Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara memperkuat relasi dengan insan pers dan menyampaikan market update sektor jasa keuangan di Sumatera Utara ( Sumut) melalui  media gathering yang dihadiri perwakilan media pers di Medan.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari, Rabu dan Kamis (15-16/11/2021) itu bertemakan “Penguatan Sektor Pariwisata di Sumut”.

Tampil sebagai  narasumber Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara yang diwakili Dedi Arian Rizki Siregar, Regional SME Head BRI Regional Office Medan, Ayatna Anang Widodo dan praktisi di bidang media & jurnalistik, Eka Dalanta Rehulina.

Kepala OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara, Yusup Ansori yang  diwakili Direktur Lembaga Jasa Keuangan OJK, Untung Santoso dalam sambutannya mengatakan stabilitas sistem keuangan Sumut per Oktober 2021 secara umum terjaga dengan baik, sehingga dapat terus berperan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Hal itu terlihat dari kinerja penyaluran kredit perbankan yang sudah menunjukkan pertumbuhan positif, peningkatan penyaluran pembiayaan pada lembaga pembiayaan non bank, profil risiko kredit yang terjaga dengan baik, pemulihan sektor asuransi, dan aktivitas pasar modal yang terus berkembang dengan pesat.

Untung Santoso menyampaikan per Oktober 2021, sektor perbankan di Sumut yang terdiri dari 2 bank berkantor pusat, 55 bank berkantor cabang, dan 54 BPR/BPRS melanjutkan pertumbuhan positif double digit dari sisi aset sebesar 10,33% yoy menjadi Rp316,34 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,77% yoy menjadi Rp292,54 triliun.

Penyaluran kredit yang tercatat sebesar Rp220,43 triliun juga sudah mulai memperlihatkan trend peningkatan, dengan pertumbuhan positif 0,34% yoy.

Pertumbuhan kredit tersebut didorong kredit sektor UMKM yang tercapai sebesar Rp61,47 triliun atau 28,08% dari total kredit dengan pertumbuhan yang relatif baik sebesar 5,22% yoy. Porsi ini meningkat dibandingkan dengan posisi Oktober 2020 sebesar 26,76%.

“OJK optimis pemberian kredit perbankan pada sektor UMKM yang ditargetkan oleh Presiden RI pada tahun 2024 sebesar 30% akan dapat tercapai dan terlampaui di wilayah Sumatera Utara,” ujar Untung Santoso.

Di saat kredit dapat didorong untuk bertumbuh, profil risiko perbankan juga tetap dapat dijaga dengan baik, tercermin dari rasio NPL gross yang dapat turun hingga di bawah 3%, yaitu sebesar 2,73%.

Penurunan tersebut seiring dengan semakin melandainya restrukturisasi kredit COVID-19 di Sumut yang terealisasi sebesar Rp25,45 triliun per Oktober 2021, menurun dibanding per Desember 2020 sebesar Rp26,73 triliun.

“Penurunan ini sejalan dengan upaya OJK dalam pemulihan ekonomi dan agar perbankan konsisten membentuk cadangan,”
Untung Santoso.

Disebutkannya tujuannya agar perbankan bisa menggunakan cadangan tersebut sebagai penyangga untuk menekan kredit bermasalah (NPL), khususnya nasabah restrukturisasi kredit akibat Covid-19.

“Sehingga pada saat program stimulus restrukturisasi telah mencapai tahap penyelesaian, bank tetap dalam kondisi yang sehat dan stabil,” kata Untung Santoso.

Untung Santoso juga menyampaikan sektor pariwisata merupakan salah satu ujung tombak perekonomian nasional, khususnya Sumut dengan beragamnya objek wisata yang dimiliki.

Namun di masa pandemi, banyak pelaku usaha pariwisata kesulitan untuk menghidupkan kembali lini usaha lantaran minimnya modal usaha dan tingginya beban perusahaan selama beberapa saat tidak beroperasi.

Menghadapi hal tersebut, katanya OJK mendorong pengembangan sektor pariwisata seperti Horeca (Hotel, Restoran, Café) menjadi salah satu prioritas pemulihan, terutama di daerah yang memiliki banyak objek wisata.

“Di awal pandemi yang lalu, OJK juga telah mengeluarkan kebijakan stimulus dan senantiasa berkomunikasi dengan perbankan untuk mendorong penyaluran kredit pada pelaku usaha pariwisata” ujar Untung Santoso.

Disebutkannya juga OJK didukung Perbankan dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan Festival UMKM Toba Vaganza dengan tema “UMKM Bangkit, Ekonomi Tumbuh” di Simalungun pada 12 s.d. 14 November 2021 dilanjutkan di Atrium Centre Point Mall, Medan pada 15 s.d. 21 November 2021.

Kegiatan ini antara lain meliputi pameran, pelatihan, sosialisasi, dan business matching UMKM yang melibatkan 80 pelaku UMKM, 20 klaster penerima KUR klaster kopi dan jagung, 33 perwakilan TPKAD di wilayah Sumatera Utara, IJK, pelaku start-up dan e-commerce, praktisi serta masyarakat Sumatera Utara.

Sesuai pemantauan per Oktober 2021, kredit bank umum terhadap sektor pariwisata di Sumatera Utara tercatat sebesar Rp4,69 triliun dan sudah mulai menunjukkan pertumbuhan positif di angka 0,39% yoy.

Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh sub sektor penginapan dan makan minum yang masing-masing bertumbuh cukup signifikan di angka 33,57% dan 26,82% yoy. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha pendukung pariwisata di Sumatera Utara sudah mulai bangkit kembali.

Penyaluran pembiayaan dari industri keuangan non bank (IKNB) juga sudah mulai bergerak pulih per Oktober 2021, ditandai dengan Perusahaan Pembiayaan yang telah menyalurkan pembiayaan Rp15,72 triliun dengan pertumbuhan yang sudah positif 1,80% secara year to date.

Profil risiko perusahaan pembiayaan juga berada dalam level yang manageable, bahkan di bawah angka 3%, ditandai dengan menurunnya rasio NPF dari 3,03% per Desember 2020 menjadi 2,81% per Oktober 2021.

Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan countercyclical OJK khususnya terkait restrukturisasi pembiayaan sudah berjalan dengan efektif.

Sektor asuransi juga memperlihatkan kinerja yang membaik setelah sebelumnya cenderung turun di tahun 2020 akibat pandemi.

Per triwulan III 2021, Asuransi Jiwa di Sumut secara agregat mencatatkan peningkatan pembayaran premi menjadi Rp7,34 triliun dengan pertumbuhan sebesar 29,62% yoy.

Jumlah investor pasar modal di Sumatera Utara per Oktober 2021 meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu atau bertumbuh 107,59% yoy sehingga total rekening single investor identification atau SID mencapai 314.730 rekening

“Industri Pasar Modal terus memperlihatkan perkembangan yang signifikan, baik dari segi jumlah rekening maupun transaksi saham,” ujar Untung Santoso. ( swisma)