
MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) gelar sosialisasi Indikator Makro Sumatera Utara semester I 2024, di Le Polonia Convention Medan, Senin (8/7/2024).
Kepala Bagian Umum BPS Sumut, Rahmat Gustiar saat membuka sosialisasi itu menyampaikan, saat ini BPS tidak hanya dituntut mengumpulkan dan menyajikan data saja, tapi juga dituntut meningkatkan peran sebagai insan BPS.
Dijelaskannya, peran strategis BPS yang harus bisa ditampilkan di depan minimal ada tiga hal.
Pertama peran sebagai leading sektor sistem statistik nasional yang diharapkan bisa menghasilkan statistik resmi lintas sektor melalui berbagai kegiatan statistik, seperti sensus, survei, kompilasi data administrasi, dan sumber data lainnya.
“Kita juga harus bisa memastikan ketersediaan 45 indikator utama pembangunan, dan juga memastikan ketersediaan indikator lainnya untuk memonitoring dan evaluasi pembangunan, seperti SDGs,” jelasnya.
Selain itu, peran BPS yang harus menjadi perhatian bersama adalah sebagai pembina statistik sektoral.
BPS harus bisa memastikan bahwa statistik sektoral sesuai dengan standar nasional dan internasional.
Selain itu juga harus bisa menyelenggarakan evaluasi pengembangan statistik sektoral melalui Evaluasi Pembangunan Statistik Sektoral (EPSS).
Insan BPS juga harus bisa mendukung pengembangan sumber data lainnya untuk memperkuat statistik sektoral.
Kemudian meningkatkan peran penyelenggara statistik sektoral dalam transformasi digital melalui pengembangan Satu Data Indonesia (SDI), antara lain Integrasi & Interoperabilitas Statistik Sektoral.
“Peran selanjutnya adalah memperkuat transformasi ekonomi nasional, dimana kita harus bisa melakukan perluasan pemanfaatan big data melalui citra satelit, e-commerce, media sosial sebagai penjunjang statistik resmi,” jelasnya.
Sosialisasi tersebut dihadiri perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sumut, perwakilan Bank Indonesia, perwakilan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, para kepala BPS kabupaten/kota se Sumut, Dharmawanita BPS, perwakilan masyarakat dan lain sebagainya.
Rahmat Gustiar dalam sambutannya juga menyampaikan, dalam 20 tahun ke depan pemerintah mempunyai misi emas yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Sebagai insan BPS kembali tetap dituntut kontribusinya dalam mengawal sasaran utama pembangunan 20 tahun ke depan yang tertuang dalam sasaran utama visi Indonesia Emas 2045.
Disebutkannya, dalam visi tersebut, ada 5 sasaran utama visi Indonesia Emas 2045,.
Pertama adalah pendapatan per kapita Indonesia setara dengan negara berkembang.
“Diharapkan pendapatan perkapita kita 30.300 USD/tahun. Begitu juga kontribusi PDB Maritim sekitar 15%, dan kontribusi PDB Industri Pengolahan sekitar 28%,” ujarnya.
Kedua, diharapkan kemiskinan menuju 0% dan ketimpangan berkurang.
“Diharapkan ke depan kemiskinan kita sekira 0,5 sampai 0,8% dan gini rasio sekitar 0,377 hingga 0,320,” sebutnya.
Ketiga, meningkatnya kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional yang ditandai dengan masuknya Indonesia dalam 15 besar dunia Global Power Indeks.
Keempat, daya saing sumber daya manusia meningkat yang ditandai dengan Indeks Modal Manusia sebesar 0,73 poin
Kelima, Intensitas emisi gas rumah kaca menurun menuju net zero emission.
Semua itu, katanya ada data-data dan variabel-variabel indikator yang bisa disajikan secara terukur.
“Siapa lagi, kalau bukan BPS yang bisa menyajikan data-data tersebut secara terukur. Untuk itu, kita harus bisa bertransformasi untuk meningkatkan kualitas data dan layanan statistik,” harapnya.
Dia menyebutkan, ada 19 indikator utama pembangunan yang datanya sampai ke level kabupaten/kota dan level provinsi.
Dari 19 indikator itu, BPS Sumut dalam sosialisasi tersebut mengulas dan mendiskusikan 3 indikator utama yakni tingkat inflasi Juni 2024, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024, dan profil kemiskinan Maret 2024.
Diharapkan dari pemaparan tersebut bisa menjadi bahan diskusi untuk meningkatkan pemahaman dan peningkatan kualitas data ke depan.
Dalam sosialisasi tersebut disampaikan pemaparan materi tentang tiga indikator makro Sumut semester I 2024, yakni perkembangan inflasi Sumut sampai Juni 2024 yang disampaikan narasumber Laila Syafrita Siregar.
Selanjutnya penyampaian materi indikator strategis lainnya tentang potret perkembangan ekonomi Sumut Triwulan I 2024 yang disampaikan Pendi Dewanto.
Kemudian penyampaian materi profil kemiskinan Sumut Maret 2024 disampaikan Dadan Supriadi dengan moderator Nizaruddin. ( swisma)