8 September 2024 / 02:56 WIB
Hut 10 indosat

BPS Sumut: Gaji ke-13 dan THR jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2024

MEDAN– Perekonomian Sumatera Utara (Sumut) berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan II-2024 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 285,32 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 157,32 triliun.

“Ekonomi Sumut triwulan II-2024 terhadap triwulan I-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 2,94 persen (q-to-q),”  kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Asim Saputra pada sosialisasi indikator strategis untuk mendukung pembangunan nasional dan rilis BPS pertumbuhan ekonomi triwulan II pada 2024 di Hotel Aryaduta Medan, Senin (5/8/2024).

Menurut Asim Saputra, ada beberapa peristiwa di triwulan II pada 20204 yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara, yakni Karya Kreatif Sumatera (KKSU) 2024 yang melibatkan 460 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kemudian  MTQ ke-39 tingkat Sumatera Utara, Festival Solu Bolon, Kolaborasi Pemkab Samosir dan PT. Pelindo,  Festival Jelajah Kuliner Nusantara 2024 yang diselenggarakan PT KAI DivReg I Sumut.

Selain itu juga Perayaan HUT ke-76 Provsu, Kejuaraan World Surf League (WSL) Nias Pro 2024 QS 5000, Gelar Melayu Serumpun (GMS) di Kota Medan dan Festival Pesona Aek Hula di Nias.

“Pembayaran gaji ke-13 dan ke-14 pada THR bagi ASN juga turut berkontribusi pada percepatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga,” seut Asim.

Dijelaskannya, dengan adanya gaji ke 13 dan i4 itu terjadi pengeluaran di konsumsi rumah tangga, sehingga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi  di Sumut.

Cuti bersama beberapa Hari Besar Keagamaan yang terjadi pada Long Weekend juga turut meningkatkan pertumbuhan pada beberapa subkomponen PKRT.

Demikian juga Industri Pakaian Jadi pada triwulan II 2024 tumbuh 27,20% dibandingkan triwulan sebelumnya dan tumbuh 34,33% dibanding tahun sebelumnya (Survei IMK)

Fenomena sisi pengeluaran lainnya, kata Asim adanya komponen konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) meliputi peningkatan pada aktivitas lembaga keagamaan dan organisasi kemasyarakatan pada Idul Fitri dan Idul Adha.

Selain itu juga adanya Waisak dan Kenaikan Isa Almasih tidak mampu mendorong pertumbuhan LNPRT karena penurunan aktivitas partai politik dibandingkan triwulan I-2024.

Sedangkan Komponen Konsumsi Pemerintah (PKP)  meliputi realisasi belanja pegawai dan belanja barang dan jasa dari APBD Provinsi/ Kabupaten/Kota triwulan II-2024 meningkat dibandingkan triwulan dan tahun sebelumnya.

Sementara Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga menjadi fenomena sisi pengeluaran melalui realisasi belanja modal pemerintah naik, output konstruksi tumbuh positif dibandingkan dengan triwulan (q-to-q) maupun tahun sebelumnya (y-on-y).

Kemudian realisasi pengadaan semen meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (y-on-y). (Asosiasi Semen Indonesia) dan fenomena impor barang modal menurun dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q) dan tahun sebelumnya (y-on-y).

Lebih lanjut dipaparkan Asim, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 17,64 persen.

Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) merupakan komponen mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,89 persen.

Ekonomi Sumatera Utara Triwulan II-2024 terhadap Triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,95 persen (y-on-y).

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,75 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 11,24 persen.

Ekonomi Sumatera Utara Semester I-2024 terhadap Semester I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,91 persen (c-to-c).

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,67 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 12,86 persen.

Distribusi dan laju  pertumbuhan ekonomi triwulan II di 2024 menurut pengeluaran, kata Asim dilihat dari struktur, pengeluaran konsumsi rumah tangga menjadi komponen dengan share terbesar terhadap PDRB Sumatera Utara, mencapai 51,11%.

Kemudian komponen pengeluaran ekspor yang tumbuh 11,24%, memberikan share 38,39% terhadap PDRB Sumatera Utara pada triwulan II-2024.

Asim juga memaparkan perbandingan pertumbuhan  struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada triwulan II-2024 didominasi beberapa provinsi di antaranya Provinsi Sumatera Utara memberikan kontribusi terhadap PDRB di Pulau Sumatera sebesar 23,51 persen,

Provinsi Riau sebesar 22,59 persen; Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,61 persen; Provinsi Lampung sebesar 10,28 persen. Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,18 persen.

Pada sosialisasi indikator strategis untuk mendukung pembangunan nasional dan rilis BPS pertumbuhan ekonomi triwulan II pada 2024 itu juga dirangkai dengan launching website Anjungan Layanan Unggul Sitem Informasi ( Alusi) BPS Sumut.

Hadir pada launching Alusi BPS Sumut itu Deputi Bidang Statistik Sosial  Dr Ateng Hartono SE M.Si, Staf Ahli Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara Efendi Pohan, mewakili Pj Gusu dan Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Yura Djalins dan Muspida liannya.( swisma)

Iklan hut 10 sari mutiara
Iklan indra